KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemasangan jaringan gas (jargas) di Kota Bontang dijadwalkan dimulai tahun depan. Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa wilayah pesisir belum dapat menikmati layanan tersebut.
Koordinator Perencanaan Pembangunan Jargas Kementerian ESDM, Sugiharto, menjelaskan bahwa dari segi keselamatan, pemasangan jargas di area pesisir masih belum memungkinkan. Jaringan pipa jargas seharusnya ditanam di dalam tanah, namun hingga kini belum ada metode yang memungkinkan pemasangan pipa di atas permukiman.
“Daerah pesisir kan rata-rata di atas jembatan. Jika pipa dipasang di bawah jembatan dan dilalui kendaraan, getaran bisa menyebabkan kebocoran pipa. Maka dari aspek keselamatan, tidak disarankan,” ungkapnya saat sosialisasi di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Kamis (19/9/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemasangan jargas harus mengikuti standar yang ada. Pipa jargas sangat disarankan ditanam di dalam tanah karena tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Selain itu, pipa yang ditanam memiliki ketahanan lebih dari 20 tahun.
“Kalau di dalam tanah ada tambahan peralatan khusus, sedangkan di atas tanah, kita belum menemukan metode yang tepat,” tambahnya.
Sugiharto berharap sosialisasi ini dapat menjadi forum bagi warga untuk memberikan masukan kepada tim ESDM agar Feasibility Study (FS) yang disusun bisa menentukan kelayakan proyek jargas di Kota Bontang.
“Mudah-mudahan hasilnya layak, biar tidak disangka PHP. Yang pasti, kalau pakai jargas, tidak perlu takut kehabisan gas, tarifnya juga relatif murah,” tutupnya.
Diketahui, sosialisasi ini dihadiri oleh 85 warga Bontang, termasuk ibu rumah tangga, perwakilan RT, dan kelurahan.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir