KITAMUDAMEDIA, Bontang – Puskesmas Bontang Selatan I terus mengintensifkan program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri di sekolah-sekolah. Langkah ini diyakini mampu mencegah anemia, yang menjadi salah satu faktor utama penyebab stunting pada generasi mendatang.
Kepala Tata Usaha Puskesmas Bontang Selatan I, Irma Damayanti, menjelaskan bahwa pemberian TTD merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk menciptakan calon ibu yang sehat. Remaja putri yang sehat dan bebas anemia memiliki peluang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan kondisi tumbuh kembang optimal.
“Dari dulu sebelum maraknya berita stunting, kami sudah melakukan pencegahan anemia pada remaja. Mulai dari SMP dan SMA, kami memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin. Hal ini penting untuk mencegah anemia, terutama saat mereka menstruasi. Jika anemia bisa dicegah sejak remaja, maka risiko stunting pada anak-anak mereka di masa depan akan jauh berkurang,” ujarnya kepada kitamudamedia.com, Senin (30/9/2024).
Anemia pada remaja putri, terutama yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, bisa berdampak jangka panjang. Ibu hamil yang menderita anemia berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang merupakan salah satu penyebab utama stunting. Oleh karena itu, Puskesmas Bontang Selatan I aktif melakukan penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi TTD sejak usia remaja.
Irma menambahkan bahwa pemberian TTD di sekolah-sekolah seringkali menghadapi tantangan, terutama karena tidak semua sekolah mendukung program ini.
“Kadang ada sekolah yang kurang mendukung, sehingga kami harus memberikan edukasi lebih lanjut. Kami sampaikan bahwa program ini penting untuk kesehatan jangka panjang remaja putri, terutama saat mereka menjadi ibu. Alhamdulillah, setelah dijelaskan, sekolah mulai memahami dan mendukung,” jelasnya.
Selain pemberian TTD, Puskesmas Bontang Selatan I juga melakukan pemantauan rutin terhadap kesehatan remaja putri. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan pihak sekolah dan dukungan dari pemerintah pusat, yang menyediakan tablet zat besi untuk didistribusikan secara berkala.
Sementara, Petugas Gizi Puskesmas Bontang Selatan I, Ida, menyampaikan bahwa langkah pencegahan anemia ini juga merupakan bagian dari upaya menyiapkan calon pengantin yang sehat.
“Pencegahan anemia dimulai dari remaja putri. Kami juga melakukan konseling bagi calon pengantin (catin) terkait pentingnya mencegah anemia sebelum menikah dan hamil. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan penurunan angka stunting melalui berbagai intervensi gizi sejak usia dini,” ungkap Ida.
Pencegahan stunting, kata Ida, tidak hanya dilakukan saat bayi lahir, tetapi dimulai jauh sebelum itu. Remaja putri yang mendapatkan asupan zat besi yang cukup akan memiliki cadangan zat besi yang baik saat mereka hamil, sehingga mampu mendukung perkembangan janin secara optimal.
“Tablet Tambah Darah (TTD) yang kami berikan mengandung zat besi 60 mg, yang cukup untuk mencegah anemia pada remaja putri. Pemberian ini harus rutin dilakukan setiap minggu untuk hasil yang optimal,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Puskesmas Bontang Selatan I berharap generasi mendatang dapat tumbuh lebih sehat, terbebas dari ancaman stunting yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia.(adv)
Reporter: Masyrifah
Editor: Icha Nawir