Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Pemkot Bontang Kejar Target Stunting 14 Persen, Perusahaan Diminta Turun Tangan

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Asisten II Pemerintah Kota Bontang, Lukman, menegaskan bahwa stunting di Kota Bontang merupakan masalah serius yang harus segera ditangani. Menurutnya, angka prevalensi stunting yang masih tinggi menjadi tantangan besar bagi seluruh pihak agar dapat ditekan hingga mencapai standar nasional sebesar 14 persen.

“Tahun ini kita harus mencapai target, stunting harus berada di angka 14 persen,” ujar Lukman dalam rapat kerja terkait penanganan stunting di Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Kamis (3/10/2024).

Lukman menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan dalam upaya menurunkan angka stunting. Ia juga meminta agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjalankan tugas dan fungsinya dengan optimal, termasuk memastikan pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tepat sasaran dan partisipasi dalam operasi timbang mencapai 100 persen.

“Kalau kita bekerja sepotong-sepotong, pasti kita tidak akan bisa mengentaskan masalah stunting dengan cepat. Maka, kita harus saling bekerja sama, baik pemerintah maupun perusahaan,” tuturnya.

Berdasarkan data yang dipaparkan dalam rapat tersebut, angka prevalensi stunting di Kota Bontang mengalami peningkatan pada semester kedua tahun 2024. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) mencatat jumlah balita stunting pada Agustus 2024 mencapai 20,6 persen, naik dari 18 persen pada Juli.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, Bambang Sri Mulyono, menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama peningkatan tersebut adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam program pemantauan di Posyandu. Dari total 16.226 balita di Bontang, hanya 7.055 balita atau 59,6 persen yang tercatat datang ke Posyandu.

“Angka stunting ini berdasarkan data per Agustus 2024, dan baru kami umumkan pada awal Oktober. Dengan partisipasi masyarakat yang rendah, upaya pencegahan stunting menjadi kurang optimal,” ungkap Bambang.(Adv)

Baca Juga  Hari ke 7 Belum Ketemu, Pencarian Pemancing Hilang Dihentikan Sementara

Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply