KITAMUDAMEDIA, Bontang – Penundaan grand opening outlet Mie Gacoan di Bontang pada 29 November 2024 lalu berdampak signifikan terhadap operasional manajemen, termasuk kerugian dari sisi waktu dan gaji karyawan. Meski kini telah dibuka pada 3 Desember 2024, manajemen mengakui bahwa penundaan tersebut memengaruhi pendapatan perusahaan.
Legal Officer Mie Gacoan, Gerry Ariestya menjelaskan bahwa keterlambatan grand opening ini disebabkan oleh belum rampungnya sejumlah perizinan seperti Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), dan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF). Meski semua perizinan sudah diajukan melalui sistem digital, waktu pengajuan dan proses pengesahan menjadi tantangan utama.
Sekitar 40 hingga 50 karyawan yang sudah direkrut untuk operasional outlet turut terdampak penundaan ini. Mereka seharusnya mulai bekerja pada 29 November, namun akibat tertundanya pembukaan, jam kerja baru efektif dimulai pada 3 Desember. Hal ini menyebabkan kerugian pada penghitungan gaji awal.
“Kerugian pasti ada dari segi waktu dan karyawan. Di mana karyawan harusnya kan hitungan gaji per tanggal 29 kemarin tetapi GO diundur sampai tanggal 3 Desember ini jadi income kami tidak ada,” jelas Gerry, saag dihubungi redaksi pada Rabu (4/12/2024).
Meski demikian, Gerry memastikan bahwa manajemen tetap berkomitmen mendukung kesejahteraan karyawan dan melanjutkan operasional dengan lebih baik ke depannya. Ia juga menyampaikan harapan agar semua proses perizinan dapat diselesaikan tanpa hambatan, sehingga operasional outlet berjalan lancar.
“Kami berharap semua perizinan segera selesai agar tidak ada kendala lagi. Dengan antusiasme masyarakat seperti ini, kami optimistis bisa memberikan pelayanan terbaik,” pungkasnya.(*)
Reporter: Masyrifah
Editor: Icha Nawir