KITAMUDAMEDIA, Bontang – Progres pembangunan ruang belajar SD Negeri 002 Gunung Telihan, Bontang Barat, hingga kini belum mencapai target yang ditetapkan. Seharusnya, proyek senilai Rp6,4 miliar ini rampung pada 19 Desember 2024. Namun, hingga Januari 2025, progres baru mencapai 92 persen.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menyebut pihaknya memberikan waktu tambahan selama 50 hari kepada kontraktor untuk menuntaskan proyek tersebut, dengan sanksi denda Rp6,4 juta per hari. Jika diakumulasi, total denda yang harus dibayarkan sebesar Rp 320 juta.
“Karena material dan alat kontraktor lengkap, kami beri kesempatan 50 hari plus denda. Dendanya mulai berjalan sejak 25 Desember 2024 hingga 14 Februari 2025,” tuturnya, saat mendampingi sidak Komisi A DPRD Bontang, Jumat (10/1/2025).
Di sisi lain, Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto, mengingatkan kontraktor agar memanfaatkan waktu tambahan tersebut dengan baik dan tidak mengorbankan kualitas pekerjaan.
“Segera diselesaikan, nanti 14 Februari kami cek lagi ke sini, tapi harus tetap sesuai. Jangan karena waktu mepet, pembangunannya asal jadi,” tegasnya.
Menurut Heri, klaim progres pembangunan yang disebut 92 persen masih meragukan karena ada beberapa bagian yang belum terselesaikan, khususnya di lantai dua.
“Kalau menurut saya, 92 persen itu tinggal finishing saja. Tapi ini bagian lantai dua juga masih ada pasang bata. Tapi kita lihat saja nanti 14 Februari apakah kontraktor bisa menyelesaikan 100 persen,” ujarnya.
Sementara Kontraktor proyek, Setyo Broto Pratikno, mengakui adanya keterlambatan pekerjaan akibat kendala material yang harus didatangkan dari luar daerah.
“Kemarin pancangnya kami tunggu kurang lebih dua bulan, karena ordernya dari Surabaya, jadi lumayan lama juga. Harusnya sudah mulai kerja Juli, tapi baru bisa dikerjakan September,” tuturnya.
Meski begitu, Setyo optimistis pembangunan akan selesai tepat waktu sebelum masa perpanjangan berakhir pada 14 Februari 2025.
“Kami yakin selesai 100 persen Februari nanti, karena saat ini kami juga sudah menambah jam kerja sampai malam. Pokoknya kerja ekstra,” ucapnya.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir