KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sejak didirikan, SMPN 5 Kota Bontang yang berlokasi di Jalan Pupuk Raya, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Utara, masih menggunakan akses jalan milik perusahaan. Pihak sekolah meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta DPRD Bontang turun tangan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kepala SMPN 5 Bontang, Muhiddin, menjelaskan bahwa lahan yang digunakan sebagai akses jalan masih berstatus milik PT KNE dan PT KIE. Karena itu, pihaknya berharap ada solusi agar akses tersebut bisa menjadi milik Pemkot Bontang.
“Akses jalan masuk sekolah kami ini masih milik perusahaan dan belum berstatus milik pemkot, jadi kami minta melalui DPRD serta Dinas Pendidikan agar memfasilitasi kami,” tuturnya, Senin (10/2/2025).
Ia menambahkan, sebelumnya akses masuk ke SMPN 5 dapat dilakukan melalui jalur belakang yang diberikan perusahaan kepada sekolah. Namun, jika jalur tersebut digunakan, akan ada banyak perubahan yang harus dikerjakan, terutama terkait infrastruktur sekolah.
“Kami diberikan lahan oleh pihak perusahaan di belakang PT KNE dan PT KIE, tetapi kalau membuat akses jalan dari belakang banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti penghancuran lab IPA dan ruang kelas karena aksesnya dekat ruang tersebut,” jelasnya.
Muhiddin juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya agar perusahaan bersedia melakukan pembebasan lahan. Pihaknya berharap akses jalan tidak berubah karena akan berdampak pada tata letak bangunan sekolah.
“Sekolah sudah berupaya datang ke perusahaan, bersurat juga, lewat surat Dinas Pendidikan, tetapi belum ada jawaban. Karena masa pinjam sudah berakhir pada 16 Mei 2024, kami memohon perpanjangan masa pinjam dan berharap pihak perusahaan mau memberikan sedikit tanah untuk akses jalan sekolah,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Bontang Komisi A, Saeful Rizal, menyatakan akan membantu memfasilitasi penyelesaian akses jalan SMPN 5 serta mencari solusi bersama pihak terkait.
“Akan kami sampaikan ke kantor untuk dirundingkan, insya Allah pasti ada jalan keluarnya. Nanti kita bincangkan juga dengan perusahaan,” ungkapnya. (*)
Reporter: Masyrifah
Editor: Icha Nawir