KITAMUDAMEDIA, Tenggarong — Kecamatan Marangkayu kembali mempertegas perannya sebagai kawasan penyangga pangan utama di Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. Dalam forum perencanaan yang berlangsung belum lama ini, sebelas perangkat desa menyampaikan berbagai usulan strategis untuk tahun 2026, dengan fokus pada sektor pertanian, perkebunan, kesehatan, serta infrastruktur jalan.
Sebagai salah satu dari lima kawasan ketahanan pangan di Kukar, Marangkayu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dengan penunjukannya sebagai bagian dari Brigade Pangan. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi petani muda yang andal, sekaligus meningkatkan produksi pangan lokal sebagai bagian dari swasembada pangan nasional.
“Saat ini, Marangkayu menjadi salah satu kecamatan yang terpilih untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui Brigade Pangan. Kami berharap inisiatif ini dapat meningkatkan produksi pertanian serta menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor ini,” ujar Camat Marangkayu, Ambo Dalle, Senin (3/3/2025).
Meskipun program pertanian mendapat prioritas utama, Ambo Dalle mengakui bahwa keterbatasan anggaran akibat refocusing APBD menjadi tantangan besar dalam merealisasikan seluruh usulan pembangunan. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah dan perangkat teknis harus fokus pada program dengan dampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Karena ada refocusing atau pemotongan anggaran, dinas terkait masih berhati-hati dalam menyampaikan program yang akan terealisasi. Kami harus menyesuaikan dengan kapasitas APBD yang ada,” jelas Ambo.
Adapun beberapa usulan yang telah disampaikan oleh perangkat desa antara lain:
Peningkatan dan perbaikan akses jalan antar desa
Pembangunan fasilitas kesehatan dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Pengadaan sarana pertanian dan perkebunan
Pelatihan serta bantuan alat usaha bagi petani dan peternak
Proyek peningkatan akses jalan dari Desa Sebulu Modern menuju Bloro, serta dari Tanjung Harapan ke Lekaq Kidau, menjadi salah satu prioritas utama, mengingat pentingnya konektivitas antar wilayah untuk mendukung aktivitas masyarakat.
“Akses jalan ini sangat vital, terutama bagi anak-anak yang berangkat ke sekolah dan warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” tambah Ambo.
Selain fokus pada infrastruktur, usulan pemberdayaan penyandang disabilitas juga menjadi perhatian dalam Musrenbang. Pemerintah desa mengajukan pelatihan tambahan serta bantuan alat usaha untuk mendukung kemandirian ekonomi kelompok disabilitas.
Ambo Dalle menegaskan bahwa meskipun ada keterbatasan anggaran, pihaknya akan terus memperjuangkan agar usulan desa dapat terealisasi, baik melalui APBD tahun ini maupun melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026.
“Mudah-mudahan apa yang diusulkan oleh pemerintah desa bisa terlaksana, baik tahun ini maupun melalui RKPD 2026. Kami akan terus mengawal agar program ini bisa masuk dalam perencanaan daerah,” katanya.
Ke depan, pemerintah kecamatan bersama perangkat desa dan dinas terkait akan terus melakukan koordinasi untuk memastikan realisasi program pembangunan yang efektif, efisien, dan berdampak positif bagi masyarakat Marangkayu. Dengan langkah strategis yang direncanakan melalui Musrenbang, Marangkayu optimistis dapat memperkuat perannya sebagai kawasan penyangga pangan yang memberikan manfaat nyata bagi Kukar dan masyarakat luas. (adv)