KITAMUDAMEDIA, Tenggarong — Kecamatan Sebulu mengambil langkah proaktif dalam menyusun arah kebijakan pembangunan untuk tahun 2026 melalui kegiatan Pra-Musyawarah Rencana Pembangunan (Pra-Musrenbang). Forum ini menjadi ruang diskusi penting bagi berbagai pihak untuk merumuskan prioritas pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Menghadirkan kepala desa, organisasi kecamatan, perwakilan pendidikan dan kesehatan, serta forum disabilitas, Pra-Musrenbang menjadi momentum untuk menjaring aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat. Fokus utama kegiatan ini meliputi pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, hingga pemberdayaan penyandang disabilitas.
Camat Sebulu, Edy Fahruddin, menjelaskan bahwa salah satu usulan prioritas yang menjadi perhatian besar adalah perbaikan akses jalan dari Desa Sebulu Modern menuju Bloro dan dari Tanjung Harapan ke Lekaq Kidau. Jalan penghubung ini dianggap vital bagi kelancaran aktivitas masyarakat, terutama anak-anak yang berangkat ke sekolah dan warga yang membutuhkan layanan kesehatan.
“Intinya dalam Pra-Musrenbang ini, kami menyepakati prioritas yang akan diusulkan, salah satunya pembangunan dan peningkatan jalan dari Sebulu Modern menuju Bloro dan dari Tanjung Harapan ke Lekaq Kidau,” ungkap Edy, menegaskan urgensi infrastruktur di wilayahnya.
Ia menambahkan bahwa perbaikan jalan ini juga merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya. Ketersediaan akses yang baik dinilai sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan dan mobilitas masyarakat, terutama di daerah pedesaan.
Selain infrastruktur, pemberdayaan penyandang disabilitas menjadi salah satu isu yang banyak mendapat perhatian dalam forum ini. Forum disabilitas yang hadir mengajukan usulan pelatihan keterampilan tambahan serta bantuan alat usaha yang dapat mendukung kemandirian ekonomi mereka.
Salah satu masalah yang diungkapkan adalah kerusakan alat usaha, seperti alat pendingin untuk produksi es batu, yang sebelumnya telah diberikan kepada kelompok disabilitas. Edy berjanji untuk menyampaikan usulan ini ke Dinas Sosial guna mendapatkan solusi yang lebih baik.
“Ada masukan dari mereka (forum disabilitas), mereka menginginkan untuk diberdayakan lebih lanjut, baik dalam bentuk pelatihan keterampilan maupun bantuan peralatan usaha. Nanti ini bisa kami sampaikan juga ke Dinas Sosial,” jelasnya.
Pra-Musrenbang ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga langkah awal yang strategis dalam menyusun rencana pembangunan Kecamatan Sebulu. Setiap usulan yang terkumpul akan dikaji lebih lanjut dan dibawa ke Musrenbang Kecamatan sebelum diteruskan ke tingkat kabupaten untuk mendapatkan persetujuan dan anggaran.
Edy berharap agar usulan yang telah diprioritaskan dapat terealisasi tepat waktu dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Sebulu.
“Kami berharap bahwa setiap usulan yang sudah diprioritaskan ini dapat terealisasi dan benar-benar berdampak bagi kesejahteraan masyarakat Sebulu,” tutupnya.
Dengan komitmen bersama, Kecamatan Sebulu optimistis bahwa hasil Pra-Musrenbang dapat menjadi dasar untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. (adv)
