KITAMUDAMEDIA, Tenggarong — Suasana khidmat menyelimuti lantai tiga Gedung B Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), saat lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menggema dalam acara Gerakan Etam Mengaji (GEMA). Pegawai Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar larut dalam tradisi Khotmil Qur’an, yang digelar sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai spiritual di lingkungan kerja.
Acara ini berlandaskan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 24 Tahun 2016, yang menegaskan pentingnya pelaksanaan Khotmil Qur’an secara rutin. Di tengah kesibukan administrasi pemerintahan, kegiatan ini menjadi oase bagi para pegawai untuk menenangkan diri melalui lantunan ayat suci.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, turut hadir dan menyampaikan rasa harunya melihat kekhusyukan para pegawai. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pekerjaan duniawi dan amalan spiritual, sebagai landasan untuk pelayanan publik yang penuh integritas.
“Semoga ini menjadi langkah yang membawa keberkahan bagi kita semua,” ujar Sunggono pada Jumat (28/2/2025).
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah melaksanakan Gerakan Etam Mengaji dan menjadikannya bagian penting dari budaya kerja di Pemkab Kukar. Kegiatan ini, menurutnya, lebih dari sekadar tradisi, tetapi menjadi refleksi diri bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga moralitas di tengah tantangan modernisasi dan birokrasi.
“Gerakan Etam Mengaji menjadi benteng spiritual yang menjaga moralitas di lingkungan kerja,” imbuhnya.
Budaya Kerja Berbasis Nilai Islam
Para pegawai yang mengikuti kegiatan ini merasakan ketenangan batin dan menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman dalam menjalankan amanah sebagai abdi negara. Sunggono menegaskan bahwa program ini harus terus dijaga keberlanjutannya, bukan hanya sebagai tradisi, melainkan sebagai budaya kerja yang membawa keberkahan.
“Jadi, ini bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi bagian dari budaya kerja yang berlandaskan nilai-nilai Islam,” tuturnya.
Dengan berjalannya program ini secara konsisten, diharapkan tidak hanya membawa ketenangan spiritual bagi pegawai, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kutai Kartanegara.
“Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa menginspirasi tempat lain. Karena semakin kita dekat dengan Al-Qur’an, semakin baik pula dalam menjalankan tugas dan amanah,” tutup Sunggono. (adv)
Redaksi