KITAMUDAMEDIA, Bontang – Fenomena maraknya pengamen dan pengemis di Kota Bontang rupanya didominasi oleh pendatang. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat,(Dinsos PM) Bontang mengungkapkan, sebagian besar dari mereka bukanlah warga asli Bontang.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos PM Bontang, Marwati, menyebut bahwa berdasarkan data terbaru, sekitar 70 persen pengamen dan pengemis yang terjaring berasal dari luar daerah.
“Sekitar 70 persen pengamen dan pengemis berasal dari luar kota, seperti Samarinda dan Pulau Jawa. Kalau dari Bontang sendiri, jumlahnya hanya beberapa saja,” ujarnya.
Ia menambahkan, para pengamen dan pengemis ini sengaja datang ke Bontang lantaran menilai masyarakat Bontang ramah, sehingga peluang mendapatkan uang pun lebih besar. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mampu meraup penghasilan fantastis setiap bulannya.
“Sebulan bisa sampai Rp30 juta dari hasil mengamen dan mengemis. Bahkan ada yang sekeluarga menginap di hotel,” tambahnya.
Lebih lanjut, Marwati menjelaskan bahwa penertiban pengamen dan pengemis merupakan tugas dari Satpol PP. Setelah diamankan, mereka akan diserahkan ke Dinsos PM untuk dilakukan pendataan dan penelusuran asal-usul.
“Dalam waktu maksimal tujuh hari, kami akan mencari alamat dan asal mereka. Jika berasal dari Bontang, akan langsung dikembalikan ke pihak keluarga. Namun jika dari luar kota, kami akan fasilitasi hingga mereka kembali ke daerah asal,” jelasnya.
Marwati menegaskan bahwa langkah penertiban ini merupakan bagian dari upaya perlindungan sosial yang dilakukan oleh pemerintah.
Reporter: Yulia C.
Editor : Icha Nawir