KITAMUDAMEDIA, Bontang — Di tengah keterbatasan, seorang gadis muda di Tanjung Laut Indah, Kota Bontang, memilih bertahan. Ia rela meninggalkan bangku kuliah untuk menggantikan peran orang tua yang tak lagi hadir, demi memastikan dua adiknya tetap bisa melanjutkan pendidikan.
Sang ibu harus menjalani hukuman penjara akibat kasus narkoba, sementara ayahnya pergi tanpa kabar. Sejak saat itu, beban sebagai kepala keluarga sepenuhnya berpindah ke pundak anak sulung ini.
Padahal sebelumnya, ia dikenal sebagai mahasiswa berprestasi di salah satu perguruan tinggi di Kalimantan Timur dengan IPK 3,8. Namun, demi adik-adiknya, ia memilih berhenti kuliah dan pulang ke Bontang.
Adiknya yang kedua kini duduk di bangku SMK, namun mulai terpikir untuk berhenti sekolah karena kondisi ekonomi. Sementara adik bungsunya yang masih SMP tetap berusaha bertahan di tengah keterbatasan.
Untuk menyambung hidup, si sulung kini bekerja serabutan, termasuk berjualan pakaian. Semua dilakukan agar kebutuhan sehari-hari terpenuhi dan pendidikan adik-adiknya tidak terputus.
Kepala BNNK Bontang, Lulyana Ramdhani, yang baru saja mengunjungi rumah keluarga ini bersama lurah setempat, menyampaikan kondisi mereka sangat memprihatinkan.
“Kasihan sekali, rumahnya tidak terurus dan lingkungannya sangat memprihatinkan,” ujarnya kepada redaksi kitamudamedia.com, melalui sambungan telepon, Selasa sore (15/4/2025).
Menurut Lulyana, jika tidak segera mendapat perhatian, keluarga ini berpotensi masuk dalam kategori miskin ekstrem. Beasiswa yang sebelumnya menjadi harapan si sulung pun kini terancam hangus akibat perubahan domisili.
“Dia adalah pejuang beasiswa. Tapi karena berpindah domisili, kemungkinan besar bantuan itu akan hangus, apalagi saat ini dia sudah masuk semester 6,” jelasnya.
Lulyana mengaku langsung menghubungi Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, melalui video call. Respons positif pun diberikan dan diharapkan menjadi titik terang bagi masa depan keluarga ini.
“Kami di BNNK tidak hanya fokus memberantas narkoba, tapi juga peduli pada dampak sosialnya. Anak-anak yang ditinggal orang tua karena kasus narkoba juga perlu uluran tangan, karena mereka tidak bersalah, yang membuat kesalahan orang tuanya, tapi pendidikan mereka harus tetap berjalan,” tegas Lulyana.
Sementara Lurah Tanjung Laut Indah, Ardiansyah, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat agar bantuan dapat diberikan secara berkelanjutan.
Meski di tengah keterbatasan dan tantangan besar, gadis tangguh ini tetap berdiri. Dengan berjualan pakaian dan kerja keras setiap hari, ia terus menjaga harapan hidup dan pendidikan dua adiknya.
“Anak sulung ini benar-benar luar biasa. Ia berjuang untuk adik-adiknya yang masih sekolah. Kami akan terus pantau dan bantu semampunya,” tutup Ardiansyah.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor : Icha Nawir