KITAMUDAMEDIA, Bontang – Dua remaja manusia silver yang sebelumnya diamankan dan dibina oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bontang, kembali beraksi di Lapangan Besai Berinta Lang-Lang, Jumat (10/10/2025) malam.
Dari pantauan redaksi, kedua remaja itu tampak berdiri di tengah kerumunan pengunjung yang tengah menikmati jajanan di acara Bontang Dangdut Festival. Mereka membawa toples plastik sebagai wadah uang dari para pengunjung.
Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial (Dinsos) Bontang, Marwati, membenarkan bahwa kedua remaja tersebut sempat menjalani pembinaan di rumah singgah pada Kamis (9/10/2025) hingga Jumat pagi, setelah sebelumnya diamankan oleh Satpol PP.
“Setelah kami telusuri, ternyata keluarga mereka berada di area acara Lang-Lang sebagai pedagang di salah satu stan. Berdasarkan keterangan keluarga, mereka sempat pergi diam-diam dari lokasi berjualan pada Kamis pagi untuk mengamen sebagai manusia silver di Pasar Rawa Indah,” ungkapnya kepada redaksi, Sabtu (11/10/2025).
Lebih lanjut, Marwati menuturkan, keluarga sempat mencari kedua remaja itu ke berbagai tempat bahkan melapor ke pihak kepolisian karena tak kunjung kembali. Namun saat itu, keduanya sudah lebih dulu diamankan dan menjalani pembinaan di rumah singgah.
Karena masih memiliki keluarga yang aktif dan bertanggung jawab, Dinsos Bontang memutuskan mengakhiri layanan pembinaan terhadap kedua remaja tersebut. Meski demikian, hasil evaluasi menunjukkan pengawasan keluarga masih kurang optimal. Orang tua dinilai belum mampu memberikan perhatian dan pendampingan yang konsisten, sehingga anak berpotensi mengulangi perilaku serupa.
Menindaklanjuti hal itu, Dinsos menugaskan staf untuk mendatangi lokasi keluarga di Lapangan Lang-Lang guna memberikan edukasi lanjutan. Tujuannya agar keluarga dapat memperkuat pengawasan serta mencegah anak kembali turun ke jalan.
“Upaya pembinaan tidak hanya berhenti pada klien, tapi juga menyasar keluarga. Kami berharap mereka bisa lebih aktif menjaga dan mengarahkan anak agar tidak terjerumus pada perilaku yang salah,” tutup petugas Dinsos.
Di akhir, ia mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menekan kebiasaan anak-anak mengamen di jalan. “Kami berharap masyarakat tidak memberikan uang atau imbalan kepada anak-anak yang mengamen, karena hal tersebut justru membuat mereka terdorong untuk melakukan hal serupa,” pungkasnya.(*)
Reporter: Yulia.C | Editor: Icha Nawir



