KITAMUDAMEDIA, Bontang — Rencana program magang tenaga kesehatan yang digagas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) masih menyisakan tanda tanya bagi fasilitas kesehatan daerah, termasuk RSUD Taman Husada Bontang. Hingga kini, rumah sakit plat merah tersebut belum memastikan apakah akan terlibat dalam program tersebut atau tidak karena minimnya informasi teknis dari pemerintah pusat.
Direktur RSUD Taman Husada Bontang, dr. Suhardi, menyampaikan pihaknya belum menerima rincian mekanisme maupun kriteria rumah sakit yang dapat mengajukan diri sebagai fasilitas magang.
“Saat ini memang program ketenagakerjaan ini saya belum melihat secara detail. Apakah RSUD itu masuk kriteria bisa mengajukan magang, saya belum bisa pastikan,” ujarnya, ditemui redaksi kitamudamedia.com beberapa waktu lalu.
Meski begitu, RSUD Taman Husada bukan tempat yang asing dengan pola pemagangan tenaga medis. Selama bertahun-tahun, program internship dari Kementerian Kesehatan telah berjalan rutin di rumah sakit tersebut. Skema ini merupakan praktik wajib bagi dokter umum setelah lulus pendidikan sebelum melanjutkan studi atau membuka praktik mandiri.
“Dokter umum yang baru lulus itu harus satu tahun internship, baru kemudian dia boleh lanjut sekolah atau mau praktik,” jelas Suhardi.
Pada kondisi normal, RSUD Taman Husada menerima rata-rata 20 peserta internship setiap awal tahun. Namun tahun ini jumlahnya menurun drastis hanya sekitar enam orang. Para peserta datang dari berbagai daerah luar Kalimantan, seperti Jawa dan Sulawesi.
“Rata-rata masih dokter umum. Biasanya banyak yang dari luar Kalimantan,” tambahnya.
Hingga saat ini, RSUD Taman Husada masih membuka ruang bagi dokter baru yang akan mengikuti program internship. Sementara terkait peluang terlibat dalam program magang Kemnaker, pihak rumah sakit memilih menunggu regulasi lanjutan dan kejelasan mekanisme dari pemerintah pusat.(Adv)
Redaksi
