KITAMUDAMEDIA, Bontang – Komisi II DPRD Kota Bontang pada rapat kerja bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) serta Kepala UPT Pasar, Senin pagi (10/02/2020) membahas soal pembagian lapak Pasar Taman Rawa Indah di ruang rapat kantor DPRD Bontang.
Pasar semi modern tersebut siap dihuni oleh ribuan pedagang. Sebanyak 1.366 petak di pasar berlantai 4 itu siap dihuni oleh pedagang yang terbagi dari beberapa kategori diantaranya kelompok pasar basah, pasar kering, dan pasar khusus.
Dipaparkan Kepala UPT Pasar Haedar, untuk jumlah lapak dan pedagang yang terdata seimbang. Pasar basah meliputi 76 pedagang ikan, 76 pedagang ayam, 9 pedagang ayam kampung, 11 pedagang daging, 137 pedagang sayur mayur, 14 pedagang tahu tempe, ikan kering dan buah-buahan sebanyak 36 pedagang.
Sementara pasar kering yang terdiri dari pakaian, tas, sembako, kosmetik, aksesoris dan toko emas sebanyak 581 pedagang. Pasar khusus yang terdiri dari warung, penggilingan, hingga elektronik sebanyak 82 pedagang.
Adapun total pedagang yang terdata dan memiliki lapak sebelum pasar terbakar yakni 1022 pedagang, sementara sisanya 344 masih status menyewa.
“Pedagang dan jumlah petak seimbang. Nanti pengundian berdasarkan kelompok kategori pasar,” ujarnya.
Senada, dipaparkan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP), Asdar Ibrahim pihaknya telah membentuk panitia untuk relokasi para pedagang, dengan melibatkan OPD terkait dan juga instansi vertikal TNI dan Polri.
Pihaknya juga akan melibatkan asosiasi pedagang dalam mekanisme pembagian lapak. Adapun pedagang yang diprioritaskan menempati bangunan baru yakni pedagang yang menjadi korban kebakaran pada 2013 lalu. Saat ini Diskop-UKMP masih menunggu serah terima dari Dinas PU, untuk kemudian mengatur pembagian lapak.
“Nanti kita juga lakukan sosialisasi ke para pedagang, terkait penempatan mereka, intinya kita akan berupaya secara profesional, tandasnya.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam berpesan agar pengelolaan Pasar Taman Rawa Indah dapat dikelola secara modern, dan tidak keluar dari konsep yang telah ada.
“Jangan sampai salah penempatan tertukar dan lain sebagainya,” tuturnya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar
