KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang memangkas sejumlah perjalanan dinas di tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Upaya rasionalisasi anggaran tersebut dengan ditiadakannya perjalanan dinas selama 3 bulan kedepan.
Tidak hanya itu, Pemkot Bontang juga merubah beberapa kegiatan, untuk dialihkan ke pembelian Alat Pelindung Diri (APD), maupun pembangunan ruang isolasi di gedung klinik RSUD Taman Husada Bontang.
“Anggarannya sekira Rp 4 miliar,” ujar Sekretaris Daerah, Aji Erlynawati.
“OPD kita potong perjalanan dinasnya, karena 3 bulan kedepan tidak ada dinas juga kan,” tambahnya.
Pendirian ruang isolasi yang terletak di sekitar area RSUD Taman Husada Bontang ini diharapkan Sekda dapat dilakukan dalam waktu dekat, ditargetkan pada pekan depan.
“Biasanya kalau nilai pembangunannya di atas Rp 200 juta kan harus lelang, tapi kalau melihat situasi seperti ini, ya mungkin bisa dipermudah, jadi pembangunannya bisa lebih cepat,” katanya.
Diektahui, Pemerintah Kota Bontang telah menyiapkan anggaran penanganan Covid-19 berkisar Rp 50 miliar yang akan dicairkan secara bertahap. “Jika diperlukan kita cairkan Rp 39 miliar nanti kalau kurang ditambah,” ungkap Sekda.
Jumlah Rp 39 miliar ini tak hanya untuk subsidi warga saja, melainkan kegiatan konstruksi (ruang isolasi), pembelian APD. Pemkot pun tengah berkoordinasi dengan inspektorat serta bagian hukum untuk merumuskan aturan sebagai payung hukum.
Pemerintah Kota Bontang juga menyiapkan dana senilai Rp 5 miliar untuk disalurkan kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) di Bontang. Jumlah total warga kurang mampu saat ini berkisar 8 ribu Kepala Keluarga (KK).
Sebagian sudah mendapat bantuan dari pemerintah pusat melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga nantinya terdapat 3 ribu KK yang akan menerima insentif dari Pemkot Bontang senilai Rp 500 ribu per bulan.
“Kami masih menunggu regulasi dan inventarisir data RTM di Bontang,” ujar Wali Kota Neni Moerniaeni.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar
