KITAMUDAMEDIA, Bontang – Konstruksi jembatan di Jalan Pontianak, Kelurahan Gunung Telihan kini mengalami perubahan. Beberapa bagian bawah jembatan mengalami retak dan penurunan pada bagian kiri jembatan. Hal ini pun mendapat perhatian dari Komisi III DPRD Bontang, yang melakukan peninjauan ke lokasi, Senin (22/6/2020).
Selain pondasi jembatan kerap tergerus banjir, makin tingginya intensitas kendaraan yang lalu lalang terutama kendaraan bermuatan besar, pasca ditutupnya simpang RSUD Bontang yang merupakan jalan utama, juga memperburuk konstruksi bangunan.
Sejatinya, perbaikan jembatan dikerjakan pada tahun 2020, pasalnya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) telah mengajukan ke pusat untuk pembenahan jembatan menggunakan dana APBN. Namun karena pandemi, maka urung dilaksanakan.
“Karena pandemi akhirnya angaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jembatan ini terpending, mau tidak mau, suka tidak suka pembangunannya pun akhirnya ditunda,” jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, Tavip Nugroho.
Sementara, Anggota Komisi III, Abdul Malik mempertanyakan kondisi jembatan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK). Pasalnya banyak keluhan dari masyarakat, yang jika dibiarkan dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
“Kita akan mengawal dana DAK, kita juga upayakan bisa pakai APBD, jika memungkinkan. Karena ini kondisinya memprihatinkan harus segera diperbaiki,” ujarnya.
Senada, Lurah Gunung Telihan, Hamdani menyebut untuk menghindari hal buruk pihaknya dan warga telah memasang portal dan spanduk larangan melintas bagi kendaraan muatan besar. Ia berharap perbaikan dapat segera dilaksanakan.
“Di situ, terlihat sudah mulai banyak retakan, bahkan ada pondasi yang sudah tak menginjak dasar parit lagi,
kami khawatir, jika terus dilalui oleh truk besar seperti itu, jembatan akan ambruk, dan menimbulkan korban jiwa,” katanya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar
