Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Penyair Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia

KITAMUDAMEDIA – Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan sekitar pukul 09.17 WIB, Minggu (19/7/2020).

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun. Telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Sapardi Djoko Damono pagi ini pkl. 09.17 WIB di RS EKA BSD. Info lain menyusul,” demikian pesan singkat yang dilansir dari kompas.com.

Kabar ini dibenarkan oleh penulis Maman Suherman. Ia mendapat kabar ini dari para sesama penulis. Maman mengatakan, ia hingga saat ini belum kontak dengan keluarga Sapardi karena mereka pasti masih diliputi suasana duka. 

“Saya mendapat kabar dari banyak sekali teman-teman dan senior penyair. Saya percaya  mereka,” ujar Maman saat ditanya wartawan.

Sebelumnya, Sutradara dari Komunitas Teater Keliling, Rudolf Puspa memberikan kabar jika almarhum masuk rumah sakit, melalui akun Twitter-nya pada Jumat (10/7/2020) lalu.

“Sastrawan Sapardi Djoko Damono masuk ICU di Eka Hospital, BSD. Kerja organ tubuh menurun. Mari kita doa bagi kesehatannya,” tulisnya.

Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair yang berperan penting dalam dunia sastra Indonesia. 

Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair, dosen, pengamat sastra, kritikus sastra dan pakar sastra. Ia lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940, putra pertama pasangan Sadyoko dan Saparian.

Di ranah sastra Indonesia, Sapardi Djoko Damono mempunyai peran penting. Dalam Ikhtisar Kesusasteraan Indonesia Modern (1988) karya Pamusuk Eneste, Sapardi dimasukkan dalam kelompok pengarang Angkatan 1970-an.

Dalam Sastra Indonesia Modern II (1989) karya A Teeuw, Sapardi digambarkan sebagai cendekiawan muda yang mulai menulis sekitar 1960. Terlihat perkembangan jelas dalam puisi Sapardi terutama dalam hal susunan formal puisi-puisinya. Ia dianggap sebagai penyair yang orisinil dan kreatif. (Redaksi)


Baca Juga  Harga Telur di Pasaran Mulai Murah, Turun Kisaran Rp 2.000 - 10.000 Per Piring

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply