KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anggota Asosiasi Industri Kerajinan (Asik) Bontang Senin (24/8/2020) meyambangi Gedung Smart Center di Jalan MT Haryono, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, untuk mempertanyakan perihal dana hibah bagi pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM).
Selain Asik, perwakilan Asosiasi Pedagang Makanan dan Minuman (Asmami) juga ikut hadir menanyakan kejelasan program pemerintah pusat sebagai insentif penggerak ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Mereka menuntut kejelasan bantuan ini. Pasalnya, sejak digaungkan Presiden Joko Widodo, dan sudah mau masuk penutupan calon penerima dana, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop UKMP) tidak pernah menginformasikan apalagi mensosialisasikan ini.
Dana bantuan diketahui berkisar Rp 2,4 juta. Nilai ini menurut mereka sangat bernilai, apalagi sejak pandemi pendapatan merosot tajam.
“Kami butuh kejelasan. Kok mau ditutup tapi tidak ada kami dikasih informasi,” ujar Dian salah satu anggota Asik.
Rencananya dikatakan Dian jika mereka mendapat bantuan, selanjutnya akan digunakan untuk menjual masker. Alih profesi ini dilakukan sementara, agar bisa bertahan hidup.
“Kerjakan yang lain yang penting ada pemasukan, sampai kondisi membaik,” ujarnya.
Asosiasi UMKM menuntut transparansi pemkot dalam verifikasi data calon penerima hibah. “Sebenarnya tujuan kami ke sini cuma butuh kejelasan dan transparansi Diskop-UKMP,” pinta Dian.
Sementara, Kabid Koperasi Diskop-UKMP Bontang, Yusran mengatakan, pihaknya tak menahan informasi soal hibah. “Kami masih mensortir nama calon penerima dana,” ujarnya.
Adapun syarat penerima dana pusat ini ialah pelaku UMKM aktif yang dibuktikan dengan kepemilikan izin usaha, miliki nomor induk kependudukan (NIK) KTP-el, dan tidak pernah terima bantuan lain. Baik BLT pusat lainnya, BLT provinsi atau kota. Saat ini terdapat 1.020 nama calon penerima, dan menunggu hasil verifikasi.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar
