KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito menyebutkan, kemungkinan besar dalam waktu dekat ini varian baru SARS-CoV-2 kembali akan muncul.
Kata dia, Mutasi varian baru Covid-19, bisa muncul dari negara atau wilayah yang tidak mampu menekan laju penularan virus seperti di Indonesia, serta diketahui secara global ditemukan ada empat varian varian virus corona yakni varian Alpha, varian Beta, varian Gamma dan varian Delta. Nama terakhir disebut-sebut pertama kali diidentifikasi di India.
Menurutnya indikator sebuah wabah virus corona tak terbendung, apabila angka positivity rate melebihi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
“Kemungkinan besar diawal bulan depan atau bahkan akhir bulan ini, varian baru akan kembali lahir,” ujarnya saat rakor penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Ganip menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mengikuti prokes yang ada, serta saling menjaga satu sama lain.
“Kita harus berhati-hati, tetap ikuti prokes yang ada dan saling menjaga, saling bersinergi mencegah penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang Bahauddin memaparkan bahwa Covid-19 sebenarnya sejak lama sudah ada di dunia, diperkirakan ada 10 varian dari Covid-19 tersebut. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memberikan alarm mengenai hal tersebut.
“Corona sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi dia tidak menyebar karena belum bermutasi, prosesnya mutasinya sangat lama, kurang lebih ada 10 varian Covid-19, memang WHO sudah memberikan alarm,” ungkap Bahauddin saat Meeting Zoom Talkshow Kapasisbon, Kamis (5/8/2021).
Baha menjelaskan diperkirakan varian baru tersebut akan lebih cepat menyebar, namun pihaknya belum dapat memastikan varian apa nantinya yang akan muncul.
“Potensi varian baru dan akan lebih menyebar dan lebih menular ke depan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, di Kota Bontang jumlah kasus aktif per 6 Agustus 2021 sebanyak 2,004 yang mana 1,798 isoman dan 206 menjalani perawatan intensif di RS, terus mengalami penurunan dari hari-hari sebelumnya.
Reporter : Iqbal Tawakkal
Editor.: Kartika Anwar