Bergejala Batuk dan Pilek Belum Tentu Hasil Tes Swab Positif Covid-19

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Beredar berita miring di kalangan masyarakat yang menyatakan ketika memiliki gejala batuk atau pilek sebaiknya jangan melakukan tes swab karena sudah dipastikan hasilnya positif.

Juru bicara satuan tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bontang Adi Permana menampik hal tersebut, ia mengatakan tidak ada kaitannya antara batuk pilek dengan hasil tes swab baik itu PCR maupun antigen.

“Tidak ada pengaruhnya, kalau flu kan berbeda-beda juga virusnya, ada yang flu tapi tidak positif, jadi tidak ada itu kaitannya,” ujarnya.

Pada tes PCR dan antigen terdapat sensor spesifik untuk virus Covid-19. Masyarakat yang kebetulan batuk dan pilek lalu melakukan tes swab dengan hasil yang positif lantaran sebelumnya sudah terindikasi terlebih dahulu.

“Namanya suspect covid itu semua yang terkait Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, berarti sebelumnya mereka itu sudah terinfeksi namun lambat pergi periksanya,” pungkasnya.

Kendati begitu, menjadi persoalan besar saat ini lantaran jumlah suspect lebih tinggi ketimbang hasil tracing. Akibatkan banyak masyarakat yang takut untuk melakukan tes. Terdata sebesar 40 persen untuk jumlah suspect, 38 tracing serta 22 persen sisanya screening.

“Amannya lebih baik ketika sudah ada gejala ISPA langsung saja melakukan tes, jangan sampai parah baru tes, supaya kami bisa melakukan terapi dan memberikan vitamin, kita bisa melakukan penanganan, jangan sampai telat baru datang, baru kita yang disalahkan,” jelasnya.

Adi menghimbau kepada masyarakat untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, guna mencegah jumlah suspect lebih meningkat, pun bagi masyarakat yang memiliki keluhan dan ingin melakukan tes swab dapat dilakukan di puskesmas terdekat tanpa biaya.

“Datang ke puskesmas poli infeksius kalau memiliki gejala itu tidak akan bayar gratis, datanya dari puskesmas, tapi kalau tidak ada keluhan yah tidak mungkin dilakukan tes, tapi kalau di Rumah Sakit pasti bayar, jangan takut dites lah intinya,” jelasnya.

Baca Juga  Tempat Pengolahan Sampah Terpadu IKN Dibangun Tahun Ini

Mengenal cara kerja PCR dan antigen

Dilansir dari berbagai sumber, tes PCR mendeteksi materi genetik virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, serta dapat mendeteksi fragmen virus bahkan saat seseorang sudah tidak terinfeksi. Teknologi PCR juga mampu melihat materi genetik virus dengan teknik amplifikasi atau perbanyakan.

Pemeriksaan menggunakan PCR dilakukan dengan mengubah RNA menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) yang memiliki rantai ganda. Setelah diubah menjadi DNA, materi genetik tersebut diperbanyak lewat alat PCR. Apabila mesin PCR mendeteksi adanya materi genetik virus corona, maka hasil tes dinyatakan positif Covid-19.

Tes ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan menjadi tes terbaik yang direkomendasikan oleh WHO.

Sementara itu, cara kerja tes antigen adalah mendeteksi protein spesifik dari Covid-19. Antigen merupakan zat yang dapat merangsang imun. Zat ini bisa berupa protein, polisakarida, dan lain-lain.

Virus penyebab Covid-19 memiliki beberapa antigen yang sudah dikenali, seperti nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein. Tes swab antigen dapat melihat keberadaan antigen di dalam tubuh, sehingga bisa diketahui apakah seseorang sedang terinfeksi virus corona atau tidak.

Meski memiliki tingkat akurasi tinggi, tes antigen terkadang masih ada hasil negatif palsu jika kadar virus corona dalam tubuh rendah.

Reporter : Iqbal Tawakkal
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply