Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Unggahan Viral, Wisatawan Diduga Covid-19 Gagal ke Bali Malah Jalan-jalan di Malang, Ini Respons Kemenkes

KITAMUDAMEDIA – Unggahan tangkapan layar Facebook mengenai seseorang yang gagal ke Bali karena positif Covid-19, tetapi malah jalan-jalan di Malang, viral di media sosial. Dalam tangkapan layar unggahan Facebook itu, diketahui orang tersebut mengaku positif Covid-19 varian Omicron.

Dia mengaku sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19 varian Delta. Awalnya dia hendak menyeberang menggunakan kapal Feri, tetapi gagal karena positif Covid-19.

Diceritakan juga gejalanya, antara lain tenggorokan gatal dan sakit seperti radang, badan meriang, serta bersin-bersin.

Akan tetapi, hal itu tidak menghentikannya untuk jalan-jalan, sehingga dia memutuskan untuk pergi ke Batu Malang.

“Batal ke bali karna mo nyebrang feri ketapang gili malah positif covid19 akhirnya keliling batu-malang dan sekitarnya ternyata banyak destinasi belum dikunjungi Om imron kali ini ringan gejalanya, mungkin karna alumni delta sebelumnya jd hampir tak terasa, gejalanya tenggorokan guatel agak sakit spt radang, badan sumer dan bersin2 suedikit, yah seperti divaksin moderna lah tapi jalan2 terooss Next time bali lah Ditoko lailai lailai panggil aku si …” demikian isi unggahan tersebut.

Warganet geram

Warganet yang geram membagikan tangkapan layar unggahan yang dibuat 27 Januari itu di Twitter. Dia mempertanyakan apakah saat masuk ke tempat perbelanjaan atau tempat wisata tidak menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Seharusnya saat akan masuk orang tersebut terdeteksi positif Covid-19 atau berstatus hitam.

“Ini serius mereka ada di malang akhir januari kemarin? Berarti masuk lailai ga pake aplikasipeduli lindungi donk, kok bisa msuk? Kan kalo hasil swabnya connect sama aplikasi statusnya item g boleh msuk. Ya ga heran kalo meledak kasusnya skr,” tulis akun ini.

Banyak warganet yang mencerca pasien positif tersebut. Berikut ini beberapa di antaranya:

Baca Juga  Libur Panjang Maulid Nabi, Mendagri: Kegiatan Tradisi Lebih Baik Tak Dilaksanakan

“SULIT SEKALI MENGKONDOSIFKAN KEADAAN ANAK PASCA BELAJAR DIRUMAH SETELAH OMICRON MENYEBAR ANDA YANG LIBURAN KAMI YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN TERHAMBAT HEEUUUHHHHHH” tulis salah satu warganet.

“He seriusan, udah tau kena kok malah seenaknya sendiri. Awas aja kalau habis ini cuman ada video klarifikasi minta maaf doang.” kata warganet.

Respons Kemenkes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menanggapi, kasus tersebut memperlihatkan pentingnya penerapan PeduliLindungi di tempat-tempat umum.

“Ini pentingnya mengapa PeduliLindungi harus betul-betul diterapkan oleh pengelola mal sehingga orang yang seharusnya tidak boleh di tempat umum bisa dicegah,” kata Nadia pada Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Lanjut Nadia, perlu dipahami masyarakat jika terinfeksi atau positif Covid-19, walau tidak bergejala, harus tetap isoman untuk mencegah penularan meluas.

Terkait adanya fasilitas kesehatan (faskes) yang tidak terhubung dengan PeduliLindungi sehingga hasil tes Covid-19 tidak terdeteksi, sebaiknya masyarakat melakukan tes di tempat yang sudah bekerja sama dengan PeduliLindungi.

“Iya, baiknya lab yang terhubung ya dengan PeduliLindungi, sehingga tidak terjadi delay,” ujar Nadia.

Penyelidikan

Pihak Polresta dan dan Dinas Kesehatan Malang masih menelusuri orang yang diduga positif Covid-19 tersebut. Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Senin (7/2/2022), Kapolresta Malang Budi Hermanto mengatakan, pihaknya telah mengetahui kasus tersebut dan masih melakukan penyelidikan.

“Dalam penyelidikan pihak Polresta Malang,” kata Budi.

Selain itu, pihaknya juga telah mengidentifikasi warganet tersebut dan akan memanggilnya. “Sementara orang luar pulau dan akan kami lakukan pemanggilan,” ujar Budi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif mengaku belum menerima laporan ini.

“Belum ada,” kata Husnul.

Husnul juga tak mau berkomentar lebih jauh karena belum menerima informasi secara jelas.

Baca Juga  Menengok Bisnis Teripang di Malahing, Sekilo Tembus Rp 700 Ribu

“Saya belum bisa komentar karena infonya masih tidak jelas,” kata Husnul.

Editor : Redaksi KMM

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply