Pedagang Bongkar Akal – akalan Distributor Minyak Goreng, Bikin Harga Susah Turun sampai Trik Hindari Petugas

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Skema paketan minyak goreng dengan barang lain yang diterapkan distributor ke pedagang, ternyata menjadi akar masalah dari masih mahalnya harga minyak dipasaran.

Hal itu diungkap Hanafid (63) salah satu pedagang sembako di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin)kepada awak media, Selasa 15 Maret 2022.

Menurutnya kontrol dari pemerintah dengan acuan harga eceran tertinggi (HET) tak dapat diterapkan, jika distributor juga memanfaatkan minyak goreng, agar barang jenis lain ikut terjual.

Akal – akalan, pedagang dipaksa untuk menjual minyak gandeng bahan pangan lainnya, nyatanya sulit laku. Alhasil harga jual minyak goreng tetap di rata – rata dengan harga modal minyak goreng paketan tersebut.

Misalnya, 3 dos minyak goreng paketan atau digandeng dengan barang pilihan seperti, tepung, penyedap kemasan atau jenis lainnya.

“Kita ini sebenarnya dipaksa untuk tetap menjual dengan harga tinggi, padahal untung kita kecil. Kelihatannya saja selisih harga banyak. Tapi barang gandengan dari distributor sulit terjual,” ungkap Hanafid.

Sebenarnya, kata Hanafid, minyak goreng kemasan merek premium (Bimoli) bisa saja dijual dengan harga normal, yakni Rp 16 ribu per liter. Namun konsumen harus juga membeli barang jenis lain, selain minyak goreng.

“Kalau misalnya tidak mau, maka harga jual minyak goreng kemasan Bimoli Rp 20 ribu per liter. Karena kalau tidak kita akalin begitu, maka kami yang rugi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hanafid mengatakan harga modal dari distributor untuk minyak goreng kemasan Bimoli hanya Rp 13.700 per liter, dijatah hanya tiga 30 dos minyak per setiap kali orderan.

“Tapi sekarang itu sulit, saya saja 2 bulan order baru datang kemarin,” terangnya.

Selain itu, Hanafid mengungkapkan pola distribusi para sales dilakukan terselubung. Mengirimkan minyak goreng lebih awal, lalu 1 minggu kemudian menyerahkan barang paketan atau gandengannya, biar terhidar dari razia petugas.

Baca Juga  Meriahnya Pawai Obor Ramadan 1445 H di Bontang, Didominasi Pelajar SD

“Sales itu siasati biar tidak kena razia, jadi barang gandengan minyak goreng itu seminggu dikirim setelah minyak goreng masuk ke pedagang. Kalau tidak mau maka kita tidak dapat jatah minyak,” pungkasnya.

Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply