KITAMUDAMEDIA,Bontang – Warga Kelurahan Api – api, Kecamatan Bontang Utara mengeluhkan pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan aktivitas buang sampah dari warga sekitar, termasuk turap sungai yang belum ideal.
Ketua RT 08, Harnuwiyoto menjelaskan beberapa faktor menjadi penyebab kawasannya rawan banjir. Mulai dari pendangkalan sungai hingga tidak adanya petugas pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Menurutnya, penting ada petugas khusus yang mengawasi sepanjang sungai, agar bisa bertindak cepat ketika sungai mulai dangkal, termasuk mengawasi warga agar tidak membuang sampah ke sungai.
“ Petugas khusus itu nanti bisa memaintance kondisi sungai, jadi setiap daerah yang memiliki bantaran sungai, ada petugasnya, saling berkoordinasi. Jadi kalau ada sedimentasi bisa segera dikeruk, atau bisa membersihkan pinggiran sungai yang ditumbuhi rumput termasuk menegur atau memberi sanksi warga yang buang sampah, jadi terawat sungai kita,” ungkap Harnuwiyoto saat kunjungan Komisi III DPRD Bontang ke wilayah tersebut, Rabu (16/3/2022).
Ditambahkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang, Abdul Malik pemerintah Kota Bontang harus mengkaji lebih serius masterplan banjir yang tengah disiapkan. Ia berharap termuat pembentukan UPT yang menangani persoalan sungai sehingga penanganan banjir atau arus air bisa terkontrol dengan baik.
“ Pemkot Bontang perlu menjelaskan sejauh mana progress masterplan banjir, biar bisa jadi tolak ukur. Bontang ini kan sebenarnya tidak luas, kalau ada petugas khusus pasti penanganan arus air bisa kita kontrol, kalau sekarang kan yang turun kelapangan beda beda OPD, mulai dari LH, PU, kalau ada UPT pasti lebih terkoordinir,” paparnya.
Sementara, Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam penanganan banjir, menurutnya hingga saat ini belum ada upaya yang terlihat untuk mengurangi intensitas kejadian banjir di Bontang.
“ Pemkot ini harusnya serius, persoalan warga tentang banjir ini jadi beban kami juga di dewan, padahal kita sudah dorong dan siap membantu pemerintah tapi belum ada keseriusan sepertinya, “ pungkas Amir.
Menanggapi hal tersebut, Staf Bidang Sanitasi dan SDA Dinas PUPRK Bontang Riza Rizky Julian mengatakan tahun ini (2022) pekerjaan normalisasi sungai sudah mulai dilakukan dengan swakelola dengan merekrut tenaga harian untuk menjangkau lokasi – lokasi yang tidak bisa menggunakan alat berat.
“ Saat ini, normalisasi kita swakelola. Untuk master plan sedang proses seleksi dan kualifikasi, kajiannya terkait sungai dan drainase perkotaan. Insyaallah arahan dewan sudah kami akomodir hanya saja masih proses,” jelasnya.
Reporter :Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar