KITAMUDAMEDIA,Samarinda – Soft tennis di Kalimantan Timur kini menjadi contoh dalam upaya mandiri pembinaan atlet usia dini. Kesadaran akan pentingnya regenerasi atlet telah mendorong Pengprov Persatuan Soft Tennis Indonesia (Pesti) Kaltim untuk menyelenggarakan kejuaraan usia dini tanpa bantuan APBD. Kejuaraan ini diharapkan mampu membentuk atlet muda berbakat dan berprestasi.
Ketua panitia kejuaraan, M Nazaruddin, mengungkapkan bahwa turnamen ini diselenggarakan atas inisiatif pengurus Pesti Kaltim yang ingin mengembangkan cabang olahraga ini sejak dini.
“Di PON kemarin, menjadi pertama kalinya Pesti Kaltim berpartisipasi dan kami berhasil meraih 2 perak dan 1 perunggu. Ini tentu menunjukkan bahwa olahraga ini memiliki potensi untuk berprestasi lebih tinggi ke depannya,” ujar Nazaruddin, pada Sabtu (9/11/2024).
Kejuaraan ini juga didukung oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim. Wakil Ketua III KONI Kaltim, Tommy Ghozali, menekankan pentingnya pembinaan usia dini dalam mencetak atlet masa depan.
“Bahkan untuk cabor yang akan mengajukan bantuan untuk melaksanakan kejurda, KONI mewajibkan untuk lebih dulu menggelar kejuaraan usia dini. Kalau itu tidak bisa dilakukan, cabor tersebut dianggap tidak ada,” jelas Tommy.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, turut mendukung upaya kemandirian cabang olahraga dalam membina atlet muda.
“Cabor-cabor itu sebisa mungkin harus mandiri, terutama dalam mempersiapkan regenerasi. Manfaatkan perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar untuk bisa membantu pembinaan,” katanya.(*)
Editor : Redaksi