KITAMUDAMEDIA,Bontang – DPRD Kota Bontang menargetkan SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) tahun 2022 tidak lebih dari Rp 100 miliar.
Upaya tersebut dilakukan dengan mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar bisa bekerja lebih cepat dan tepat, di sisa waktu yang ada.
Pasalnya, hingga pertengahan tahun 2022, masih banyak rencana kerja yang belum jalan. Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam soroti kinerja OPD yang dinilai lambat melaksanakan kegiatan. Sementara hal itu berpotensi menjadi SiLPA.
Dari informasi yang dihimpun redaksi kitamudamedia.com, setidaknya lebih dari 50 proyek yang belum masuk proses lelang, padahal menyisakan 6 bulan terakhir. Penyebabnya karena beberapa OPD diketahui lambat melakukan penginputan jenis kegiatan di laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) dibawah kontrol LKPP. Kelengkapan lainnya, OPD harus menyiapkan dokumen pengajuan untuk masuk dalam proses lelang dan diinput di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“Kalau terlalu lambat bisa jadi gagal berjalan proyek itu. Kalau dibiarkan begini, kan otomatis jadi SiLPA. Makanya OPD harus digenjot lagi, lebih cepat kerjanya,” ungkapnya, Rabu (22/06/2022).
Baca Juga : SILPA Tahun 2020 Naik jadi Rp 262,62 M, Banyak Program Tak Jalan
Dijelaskan, Rustam besar kecilnya SiLPA dalam satu tahun anggaran maka akan mempengaruhi proyeksi APBD pada tahun berikutnya, atau tahun 2023 mendatang.
“ Kalau SiLPA besar, maka berpengaruh sama APBD tahun 2023. Maka kita targetkan SiLPA tidak lebih dari Rp 100 miliar lah, lebih kecil dari tahun 2021, Rp 160 miliar,” tambahnya.
Menurut politis partai Golkar tersebut, seharusnya tidak ada alasan untuk terlambat menjalankan kegiatan, karena serapan anggaran pemkot caturwulan pertama sudah mencapai 30 persen atau setara Rp 337 miliar. Besaran itu sudah termasuk tambahan dari penarikan PAD senilai Rp 67 miliar.
“Serapan anggaran transfer dari pusat per April ini besar kok. Jadi soal anggaran kita tidak ada masalah. Bahkan kas daerah kita per Juli, masih ada sebanyak Rp 162 miliar,” pungkasnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar