KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kenaikan harga bawang merah terjadi, jelang lebaran Idul Adha 1443 H. Tak tanggung – tanggung, dari harga normal melambung hingga 2 kali lipat.
Di Pasar Rawa Indah misalnya, harga normal bawang merah biasanya Rp 35.000 – 40.000 per kilogram, naik menjadi Rp 75.000 per kilogram.
“ Bisa dibilang naik dua kali lipat sejak harga cabai merah naik, Kalau di daerah lain mungkin kenaikannya lebih dari Rp 75.000 per kilogramnya,” ungkap Budiani (29), salah satu distributor bawang merah di Pasar Rawa Indah, Sabtu (25/06/2022).
Budiani menuturkan kenaikan harga tersebut dipicu karena stok terbatas dari produsen, selain itu ukuran bawang yang besar menjadi alasan lain mengapa harga bawang merah menjelang Idul Adha ikut naik bersama dengan kenaikan harga cabai, ia biasanya mengambil bawang merah dari Surabaya dan Sulawesi, namun sejak kenaikan harga di daerah tersebut akhirnya pedagang memutuskan untuk mengambil stok bawang dari Kota Samarinda, guna menghindari ongkos kirim yang mahal.
“ Sejak harga cabai naik , bawang merah juga ikut naik, harganya naik tetapi stoknya terbatas, kemungkinan ada gagal panen atau bisa jadi bawang merahnya lebih banyak dikirim ke daerah lain, awalnya saya ambil bawang di daerah Surabaya dan Sulawesi, tetapi karena harga bawang lagi naik itu artinya ongkos tiket kapal naik, ongkos buruh angkut juga naik, akhirnya saya membeli bawang dari Kota Samarinda saja, dekat, ” katanya.
Selain itu, dikatakan Budiani, bawang termasuk jenis sayur mayur yang mudah busuk, tak bisa bertahan lama disimpan,sehingga berimbas pada harga jual.
“ Bawang merah cepat membusuk, beda dengan bawang putih, jadinya bawang merah tidak bisa ditimbun, tiga hari atau bahkan dua hari saja bisa rusak setengah kilogram, Kalau di stok sehari langsung habis tidak masalah, kalau sudah empat hari yang ada nantinya busuk dan tidak ada yang mau membeli, jatuhnya rugi, karena ini juga mba sudah dekat lebaran kan makanya naik harganya, enggak cuma bawang, yang lain juga pada ikut naik, ini sudah jadi kebiasaan pedagang yang menaikkan harga disaat-saat tertentu mba, “ jelasnya.
Reporter : Ocra Fadilah
Editor : Kartika Anwar