KITAMUDAMEDIA, Bontang – Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris meminta PT Pupuk Kaltim (PKT) untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat soal insiden ledakan di pabrik Kaltim 5 hingga mengeluarkan gas dan asap.
” PKT harus terbuka, memberikan penjelasan sejelas – jelasnya ke masyarakat, biar masyarakat tenang, tidak panik. Langsung sosialisasi soal gas atau asap yang keluar saat ledakan. Harus langsung terbuka, jangan lewat rilis. Kalau itu dilakukan saya pikir clear sudah, selesai sudah tugas perusahaan, kalau sekarang masih banyak yang bertanya – tanya,” jelasnya.
Meski begitu, dikatakan AH pemerintah, masyarakat, dan semua pihak perlu mensupport PKT untuk menyelesaikan proses investigasi. Ia meyakini perusahaan pasti sudah memiliki sistem keamanan yang baik setiap kali ada trouble.
” Perusahaan apapun, dimanapun, bisa saja terjadi trouble. Harus kita support juga biar cepat selesai. Tak perlu panik, perusahaan itu pasti punya sistem keamanan yang bagus, kalau ada trouble,” tambahnya.
Dalam kesempatan berbeda, Teguh Ismartono, SVP Sekretaris Perusahaan PKT mengungkapkan, saat ini proses investigasi mendalam tengah dilakukan dan jika ditemukan kerusakan akan segera
ditangani. Namun dapat dipastikan bahwa operasional Pabrik 5 tidak terkendala. Pabrik 5 dapat tetap berjalan normal dengan menggunakan pasokan amoniak dari pabrik lain.
Operasional di seluruh pabrik PKT senantiasa dikontrol selama 24 jam melalui central control room sehingga saat terjadi malfungsi di salah satu pabrik, dapat ternotifikasi secara real time oleh tim, yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan shut down operasional pabrik.
” Meskipun sempat terjadi over-firing saat dilakukan proses restart, dapat kami konfirmasi bahwa proses penanganan sesuai prosedur K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) telah dilakukan secara sigap dan tidak ada korban serta gas beracun yang ditimbulkan dari kejadian tersebut, ” jelasnya melalui rilis kepada awak media. (25/07/2022).
Sebelumnya, sempat terjadi ledakan di pabrik Kaltim 5 milik PT Pupuk Kaltim, pada Sabtu 23 Juli 2022, karena over-firing. (Redaksi)
Editor : Kartika Anwar
