KITAMUDAMEDIA,Bontang – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menuai sejumlah komentar dan reaksi berbagai pihak, tak terkecuali politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua Fraksi PKS Bontang Abdul Malik mengatakan kenaikan harga BBM akan menimbulkan efek yang sangat luas, memicu kenaikan tarif transportasi baik darat, laut maupun udara.
Selain itu, secara otomatis berdampak pada kenaikan harga bahan pangan, sembako hingga bahan bangunan melonjak karena dipengaruhi kenaikan tarif mobilitas barang tersebut baik antar kota, provinsi maupun antar pulau.
“Penolakan kami sejalan dengan instruksi Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang tertuang dalam surat bernomor 05/D/INP/DPP-PKS/2022 tentang sikap penolakan partai keadilan sejahtera terhadap kenaikan harga BBM. Secara prinsip penolakan fraksi PKS DPRD Kota Bontang sejalan dengan instruksi tersebut,”ujarnya saat ditemui redaksi kitamudamedia.com beberapa waktu lalu.
Abdul malik menuturkan disaat fisik mental dan psikologis masyarakat sudah dibangun pada tanggal 17 Agustus tahun 2022 dengan motto pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Dengan motto tersebut membuat masyarakat lebih optimis namun kembali menggugurkan harapan optimis dengan kenaikan BBM.
“Namun nyatanya, harapan optimis itu seakan ambruk kembali dengan adanya kenaikan BBM, saya berkeliling mendapati pedagang bingung untuk menentukan harga jual dagangannya karena imbas dari kenaikan BBM tersebut. Ketika ingin dinaikkan tentu daya beli masyarakat akan menurun tapi jika tidak dinaikkan tentu akan mengalami kerugian,” pungkasnya.
Diketahui bersama, Sabtu (03/09/2022) Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite, Solar dan Pertamax. Kenaikan harga tersebut memicu gelombang penolakan dari berbagai elemen masyarakat yang akhirnya melakukan aksi demo diberbagai daerah.
Reporter : Amel
Editor : Kartika Anwar