100-an Anak RI Kena Gagal Ginjal Akut Misterius, Begini Gejalanya Hari ke Hari

KITAMUDAMEDIA – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjabarkan perkembangan gejala pada kasus anak dengan gagal ginjal akut misterius. Hal itu menyusul temuan sekitar 100-an anak mengidap gagal ginjal akut yang tidak diketahui pasti penyebabnya.

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) menjelaskan, gejala gagal ginjal akut misterius pada anak diawali dengan infeksi seperti batuk-pilek. Secara teoritis, infeksi tersebut seharusnya tidak berpotensi memicu acute kidney injury (AKI) atau gagal ginjal akut.

Namun pada kasus-kasus ini, anak mengalami perburukan gejala berupa gangguan buang air kecil hanya dalam hitungan tiga hingga lima hari.

“Diawali dengan gejala infeksi seperti batuk-pilek, atau diare dan muntah. Infeksi tersebut tidak berat. Bukan tipikal infeksi yang kemudian harusnya menyebabkan AKI secara teoritis kami pelajari di kedokteran. Itulah yang membuat kami heran,” terang dr Eka dalam konferensi pers virtual ‘Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak’, Selasa (11/10/2022).

“Dia hanya beberapa hari timbul diare atau muntah, kemudian demam, kemudian dalam tiga sampai lima hari mendadak tidak ada urinnya. Jadi tidak bisa buang air kecil, betul-betul hilang sama sekali buang air kecilnya. Jadi anak-anak ini hampir semuanya datang dengan keluhan tidak buang air kecil, atau buang air kecilnya sangat sedikit,” sambungnya.

Dengan begitu, masyarakat diingatkan untuk segera memeriksakan anak ke rumah sakit jika mengalami penurunan volume buang air kecil.

Lebih lanjut dr Eka menyebut, hingga kini pasien gagal ginjal akut misterius pada anak umumnya berusia di bawah lima tahun (balita). Namun, ada juga yang mencapai usia delapan tahun.

“Yang terkena pada umumnya adalah anak-anak berusia balita yang terbanyak. tapi ada juga yang sampai usia delapan tahun. Data di Jakarta ya, ini karena saya banyak melihat datanya di Jakarta,” ungkapnya.

Baca Juga  Tingkatkan Kemampuan SDM, Dispora Kukar Adakan Pelatihan Fisik

“Tapi kalau untuk sebaran di Indonesia, kurang lebih sama di bawah lima tahun. Ada juga mereka di luar Jakarta yang sampai belasan tahun. Di Jakarta kami belum mendapatkan yang di atas delapan tahun,” pungkas dr Eka. (Detik)

Editor : Redaksi 

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply