KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anggota DPRD Bontang, Faisal (FBR) menyoroti banyaknya lampu jalan yang mati. Kata dia, setidaknya ada sekira 20 titik lampu jalan yang tidak menyala di sepanjang jalan utama Loktuan, Bontang.
“Saya hitung itu, dari lampu merah sampai Loktuan ada kira – kira 20 titik lampu yang mati, sangat rawan kalau jalan gelap, saya minta itu Dishub bisa segera diperbaiki,” katanya saat rapat kerja bersama Dishub Bontang (18/09/2023).
Belum lagi, lampu penerangan jalan di sepanjang jalan kilometer 3. Padahal lokasi tersebut sangat rawan, melihat banyaknya truk besar yang antre solar di kawasan itu. “Sepanjang jalan kilo 3 itu sangat mengkhawatirkan. Banyak truk disitu antre, minta lebih teranglah. Sekalian biar ada daya tariknya kan disitu ada hotel juga punya pemkot,” tambah FBR.
Dijelaskan Muhammad Nur, Kabid LA Dishub Bontang keterbatasan anggaran menjadi kendala utama pada kegiatan pengadaan dan perbaikan penerangan jalan. Meski begitu untuk seluruh Bontang Dishub akan telah menghitung lokasi – lokasi mana yang butuh penanganan baik pemeliharaan, pembangunan , maupun pergeseran dari tenaga surya ke PLN.
“Memang kami ada keterbatasan dana, untuk mengakomodir memang membutuhkan dana yang besar sedangkan dana yang diberikan terbatas. Belum lagi penerangan yang terdahulu pakai tenaga surya, kendalanya pemeliharaannya berat dan mahal, jadi selanjutnya akan diganti ke listrik PLN,” jawabnya.
Ditambahkan, pada tahun 2023 kegiatan pengadaan penerangan jalan akan dilakukan pada 40 titik lokasi di Bontang Lestari. Dalam Kota Bontang ada 30 titik, dimana kesemuanya sudah terealisasi.
Penerangan jalan memang menyasar beberapa jalan yang masih gelap, seperti di Bontang Kuala, Kilometer 3 dan wilayah lainnya. Sejumlah lampu jalan tenaga surya diganti kembali menggunakan listrik, sehingga ada kendala di ketersedian trafo yang harus berkoordinasi dengan PLN.
“Kendala kita (Dishub) memang di ketersedian trafo, masih harus berkoordinasi dengan PLN” pungkasnya.
Reporter : Yulia. C
Editor : Kartika Anwar
