KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pedagang sayur pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) kembali berjualan ngemper di sepanjang jalan KS Tubun, Bontang Selatan.
Aksi ini bentuk protes pedagang terhadap pemerintah kota yang tak juga memberi solusi terkait sepinya pengunjung yang naik ke gedung pasar Tamrin.
Salah satu pedagang sayur, M Thalib mengatakan, para pedagang yang biasa ngemper di lantai pasar saat ini memilih untuk berjualan di pinggir jalan, pasalnya UPT pasar melarang ngemper di lantai pasar.
“Kami lebih baik jualan di pinggir jalan daripada di atas, harus masuk ke lapak-lapak, sepi pembeli, kita juga sudah tua sakit lutut kalau harus naik turun tangga,” ungkapnya pada redaksi, Kamis (27/6/2024).
Ia juga mengatakan, pasca kunjungan pemerintah sebelum lebaran beberapa waktu lalu, hingga sekarang tidak ada solusi yang diberikan para pedagang untuk membantu meningkatkan penjualan pedagang yang berada di dalam pasar, kendati demikian pihaknya akan terus berjualan emperan sampai pemerintah bisa memberikan solusi.
“Kan saya sudah bilang solusinya cuman satu, kalau mau ramai di atas, yang dibawah harus dibersihkan, kalau masih begini ya mati pedagang di dalam pasar,” tuturnya.
Bariah yang juga pedagang sayur mengatakan, dari kunjungan pemerintah beberapa waktu lalu, hingga sekarang tidak ada perubahan, masih banyak pedagang sayur yang berjualan di lantai 2, yang seharusnya semua berjualan di lantai 3.
“Itu pedagang sayur di lantai 2, dibiarkan aja sama pemerintah tidak pernah kami lihat dia (pedagang) ditegur, kita yang jualan di atas ya sepi, bonyok aja sayur gak ada yang laku,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, semenjak kepala UPT yang baru, pedangan jadi sulit pasalnya upt sebelumnya masih diperbolehkan berjualan di lantai pasar asalkan tidak mengganggu akses jalan. Namun dibawah pimpinan upt yang sekarang mempersulit pedagang, alih-alih menertibkan pedagang dalam pasar namun mengabaikan p3dagang yang menjamur di luar pasar.
“Tertibkan sih boleh saja, asal merata dan adil, kalau masih ada yang berjualan di luar buat apa ditertibkan di dalam, tidak ada yang mau beli didalam, malas orang naik tangga,” kata Bariah.
Ditempat yang sama, salah satu pembeli yang tak ingin disebut namanya mengatakan, meski ada perbedaan harga dari penjual yang berada didalam pasar dengan yang mengemper, dirinya lebih membeli yang mengemper di jalan ketimbang harus naik tangga ke dalam pasar.
“Saya mending beli di luar, walaupun harga lebih mahal daripada di dalam pasar naik tangga malas, sakit kaki naik turun tangga,” ungkapnya pada redaksi.
Reporter : Yulia.C
Editor : Redaksi