KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Yusuf, menyoroti pentingnya pelibatan kader posyandu dan RT dalam penyusunan anggaran penanganan stunting. Menurutnya, kader posyandu dan RT lebih memahami kondisi di lapangan serta kebutuhan yang mendesak dalam penanganan stunting.
Yusuf menyampaikan bahwa program penanganan stunting harus menjadi prioritas bersama, mengingat Kota Bontang memiliki target penurunan angka stunting hingga 14 persen.
“Anggaran terkait penanganan stunting seharusnya dirancang berdasarkan usulan dari bawah, yaitu dari kader posyandu dan RT, yang dapat diajukan melalui Musrenbang di tingkat kelurahan,” ujarnya saat ditemui, Selasa (1/10/2024).
Ia menekankan bahwa data yang digunakan dalam perencanaan anggaran harus berasal dari pihak-pihak yang menangani langsung permasalahan stunting di lapangan. Menurutnya, usulan dari posyandu dan RT akan memperkuat dasar kebijakan yang dibuat DPRD.
“Kami sebagai anggota DPRD hanya bisa menyusun pokok-pokok pikiran berdasarkan data dari Musrenbang. Jika mereka tidak mengajukan usulan terkait anggaran penanganan stunting, sulit bagi kami untuk merespon dengan tepat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yusuf menggarisbawahi bahwa penanganan stunting, khususnya di wilayah Bontang Selatan, harus mendapat perhatian serius, termasuk dalam hal pengalokasian anggaran.
“Anggaran untuk penanganan stunting jelas harus dinaikkan dan ditinjau kembali,” pungkasnya. (Adv)
Reporter: Masyrifah
Editor: Icha Nawir