KITAMUDAMEDIA, Bontang – Prevalensi angka stunting di Kota Bontang masih terbilang tinggi, terutama di wilayah pesisir. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang menyarankan Dinas Kesehatan (Dinkes) membentuk tim khusus penanganan stunting di pesisir.
Anggota DPRD Kota Bontang, Sumardi, mengatakan stunting di Kota Bontang menjadi salah satu perhatian khusus pemerintah, di mana angka stunting saat ini berdasarkan data yang ada masih berada di angka 20,6 persen. Salah satu penyumbang stunting terbanyak berada di wilayah pesisir.
“Kami sudah pernah ngomong sama dinas kesehatan untuk membentuk tim khusus stunting di pesisir untuk lebih diprioritaskan,” ungkapnya kepada awak media.
Ia juga menyampaikan bahwa Kota Bontang merupakan kota kecil namun kaya akan sumber daya alam. Selain itu, Kota Bontang juga berada di peringkat ke-10 sebagai kota terkaya di Indonesia. Maka, menurutnya, dengan sumber daya alam yang berlimpah, permasalahan stunting bisa teratasi dengan mudah.
“Malu lah kalau stunting kita tinggi. Saya rasa, kalau pemerintah benar-benar fokus dalam satu bulan, bisa mencapai target penurunan stunting,” tuturnya.
Sumardi pun mendorong kolaborasi antara berbagai instansi, seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, untuk memastikan upaya penanganan stunting bersifat holistik. Dengan langkah-langkah yang terintegrasi, diharapkan angka stunting di Kota Bontang, terutama di wilayah pesisir, dapat menurun secara signifikan dalam waktu dekat.
Sebagai informasi, Kelurahan Berbas Pantai menempati posisi kedua dengan angka prevalensi stunting sebesar 27,5 persen, dan di posisi ketiga, Kelurahan Tanjung Laut Indah dengan prevalensi stunting sebesar 27,2 persen. Kemudian ada Berbas Tengah dengan angka
prevalensi stunting sebesar 25,5 persen. (Adv)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir