KITAMUDAMEDIA,Tenggarong – Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kutai Kartanegara, Ahyani Fadianur Diani, secara resmi membuka Grand Final Pemilihan Duta Baca Pelajar untuk tingkat SMA/SMK/MA di Kabupaten Kutai Kartanegara, yang diadakan beberapa hari lalu di Aula Perpustakaan Tenggarong. Acara ini dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kukar Aji Lina Rodiah, para guru, pelajar, dan sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Ahyani menekankan bahwa membaca adalah kunci untuk memperluas wawasan dan pengetahuan. “Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca, kita bisa memperoleh pengetahuan dari seluruh penjuru dunia,” katanya. Ia juga mengingatkan bahwa minat baca yang tinggi dapat berperan besar dalam menciptakan generasi yang cerdas dan berwawasan luas.
Ahyani merujuk pada survei Program for International Student Assessment (PISA) oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, yang menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat 62 dari 70 negara dalam tingkat literasi. “Rendahnya minat baca di Indonesia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya daya saing negara, indeks pembangunan SDM, dan indeks kebahagiaan warga,” jelasnya.
Menanggapi situasi ini, Pemkab Kukar menggelar Pemilihan Duta Baca Pelajar tingkat SLTA sebagai upaya untuk memotivasi pelajar menciptakan budaya membaca. Duta Baca terpilih diharapkan menjadi pendorong literasi, baik di lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat. “Duta Baca harus menjadi motor penggerak kampanye membaca dan turut serta meningkatkan indeks literasi, mulai dari jenjang SD hingga SMA,” kata Ahyani.
Duta Baca diharapkan mampu mendorong teman-temannya untuk memberdayakan perpustakaan sebagai sumber belajar dan inspirasi, membantu mereka meraih prestasi melalui bahan bacaan yang tersedia. Ahyani juga menyoroti pentingnya peran perpustakaan, bukan hanya dalam menyediakan koleksi digital, tetapi juga memastikan buku-buku menarik dan relevan tersedia untuk masyarakat.
“Perpustakaan harus bisa menyesuaikan koleksi buku dengan kebutuhan masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa, yang kerap membutuhkan referensi khusus yang mungkin sulit ditemukan di toko buku umum,” ujarnya. Dengan koleksi yang tepat sasaran dan strategi promosi yang efektif, perpustakaan dapat menjadi pusat informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
Ahyani berharap program Duta Baca Pelajar dapat membangkitkan minat baca masyarakat, baik melalui buku konvensional maupun perpustakaan digital, sehingga masyarakat Kukar bisa memperoleh wawasan yang lebih luas. “Semoga masyarakat Kukar semakin menyadari bahwa dunia penuh pengetahuan yang bisa mereka eksplorasi melalui buku,” pungkasnya.(*)
Editor : Redaksi