KITAMUDAMEDIA, Bontang – Hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Bontang beberapa minggu terakhir menyebabkan harga ikan semakin mahal.
Salah satu pedagang ikan di Pasar Seng Tanjung Limau, Nila, mengungkapkan bahwa sudah dua hari ikan sulit didapat. Hal ini terjadi karena banyak nelayan tidak melaut akibat hujan dan angin kencang yang datang tiba-tiba.
“Sepi penjual ikan, biasanya di jejeran saya penuh lapak penjual ikan. Ini lapak ikan diisi penjual kaos kaki, susah ikan angin kencang,” ungkapnya kepada kitamudamedia.com, Selasa (24/12/2024).
Senada dengan itu, pedagang ikan lainnya, Anwar, mengatakan bahwa biasanya ia membeli ikan untuk dijual hingga 1 ton per hari. Namun, dua hari terakhir, angin kencang dan gelombang tinggi membuat banyak nelayan tidak berani melaut.
“Mahal ikan gelombang tinggi, nggak kuat nelayan melaut. Ini aja nggak nutup modalnya jualan ikan. Ya, mau tidak mau harga naik biar modal bisa kembali,” ujarnya.
Adapun harga ikan yang mengalami kenaikan cukup signifikan. Harga ikan bawis yang sebelumnya dijual Rp25 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram (kg) kini naik menjadi Rp50 ribu hingga Rp65 ribu per kg. Ikan tongkol yang biasanya dijual Rp15 ribu per kg naik menjadi Rp25 ribu per kg.
Ikan layang yang sebelumnya Rp35 ribu per kg naik menjadi Rp50 ribu per kg, sementara ikan baronang yang biasanya Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per kg kini melonjak menjadi Rp90 ribu per kg. Selain itu, ikan teri yang sebelumnya dijual Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per kg kini naik menjadi Rp25 ribu per kg.
Di lokasi yang sama, salah satu pembeli, Nuri, mengeluhkan kenaikan harga ikan, termasuk bahan pokok seperti cabai dan bawang.
“Ayam juga mahal, ini sudah dua hari beli tahu tempe aja, sama beli ikan yang agak murah sedikit-sedikit,” tuturnya.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir
