KITAMUDAMEDIA, Bontang – Jembatan yang baru rampung dibangun Pemerintah Kota Bontang di Jalan Kol, tepat di depan SMP Negeri 7, Kelurahan Tanjung Laut Indah, justru menimbulkan masalah. Tingginya jembatan tersebut membuat akses gerbang utama sekolah tertutup total, sehingga tidak bisa dilalui.
Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Bontang, Nor Hayati, mengungkapkan bahwa sejak awal pihak PUPR telah menjelaskan bahwa ketinggian jembatan akan melebihi jalan. Namun, ia tak menyangka tingginya akan melampaui pagar sekolah.
“Memang dari awal sudah dijelaskan pihak PU, tapi tidak menyangka akan setinggi ini. Kami pikir akan sama tingginya seperti yang di depan rusunawa,” ujarnya kepada redaksi, Jumat (7/2/2025).
Karena kondisi ini, pihak sekolah terpaksa membobol tembok Kantor PDAM Unit Selatan 2 (KS Tubun) yang berada persis di samping gedung SMPN 7, untuk membuka akses sementara bagi siswa dan staf.
“Iya, mau tidak mau kita bobol temboknya PDAM. Tapi kemarin Dinas Pendidikan sudah berdiskusi dengan pihak PUPR terkait pembuatan gerbang baru,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR terkait solusi yang dapat diambil. Rencananya, dinding bagian depan sekolah akan dijebol untuk membuka pintu utama sementara, sambil menunggu pergeseran anggaran.
“Karena ini kan tidak dianggarkan, ya mudah-mudahan ada peluang di pergeseran perubahan. Akan kita alokasikan anggarannya, paling tidak ini membutuhkan biaya kurang lebih Rp200 juta,” ungkapnya.
Di sisi lain, Direktur PDAM Tirta Taman Kota Bontang, Suramin, mengaku tidak keberatan tembok PDAM Unit KS. Tubun dibobol untuk akses sekolah. Namun, ia meminta pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan agar siswa tidak mendekati area Water Treatment Plant (WTP).
“Kami tidak masalah dijebol untuk akses jalannya anak-anak, cuma pihak sekolah bisa bantu mengawasi agar anak-anak tidak main atau terlalu mendekat ke area WTP. Takutnya ada apa-apa, apalagi biasanya ada cairan-cairan kimia, bisa bahaya,” tuturnya.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir