Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Gas Elpiji 3 Kg Bisa Dijual Pengecer Lagi, Tapi Pasokan di Bontang Seret

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pengecer gas elpiji 3 kilogram di Bontang kini diperbolehkan kembali beroperasi. Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto yang meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengizinkan pengecer untuk menjual gas subsidi tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, Perdagangan, dan Pertanian (DKUMPP) Kota Bontang, Alfita Junain Sande, mengatakan mulai Selasa (4/2/2025), Pemerintah Kota Bontang telah mengizinkan kembali pengecer berjualan gas 3 kilogram, dengan sebutan sub pangkalan.

“Pengecer sudah boleh berjualanq gas 3 kilogram,” ungkapnya, Sabtu (8/2/2025).

Namun, hingga kini belum ada kepastian terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi sub pangkalan. Pasalnya, kewenangan penetapan harga berada di tangan Pertamina.

“Kalau harga, kami belum tahu pengecer jual berapa. Wewenang kami hanya sampai pangkalan, untuk harga pengecer itu langsung ke Pertamina saja ya,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga, Azri Ramadan Tambunan, menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi pengecer untuk menjual gas elpiji. Namun, pihaknya masih menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait tata niaga sub pangkalan.

“Kita juga masih menunggu seperti apa prosedurnya nanti dari pemerintah pusat. Cuma kalau ada yang berjualan eceran, ya tidak apa-apa juga,” ujarnya.

Pengecer dan Pangkalan Masih Kesulitan

Di sisi lain, salah satu pengecer yang enggan disebutkan namanya mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait kebijakan ini. Bahkan, beberapa hari lalu dirinya kesulitan mendapatkan pasokan gas melon tersebut dari agen maupun pangkalan.

“Tambah susah gas elpiji, kita harus antre berjam-jam, itu pun cuma dapat satu atau dua tabung. Biasanya langganan sama pangkalan, dianter ke rumah, tapi sekarang tidak ada lagi,” keluhnya, Sabtu (8/2/2025).

Baca Juga  Basri Sebut Santunan Kematian jadi Temuan BPK, Dikaji Ulang

Hal serupa diungkapkan Rosnawati, pemilik pangkalan gas di Tanjung Laut Indah. Ia menyebut biasanya menyuplai beberapa pengecer langganan. Namun, sejak kebijakan baru diberlakukan, distribusi dari agen ke pangkalan tidak menentu.

“Karena saya juga sekarang dapatnya nggak banyak, jadi yang antre saya kasih duluan. Kayak tadi malam, saya hanya dapat jatah 20 tabung, sedangkan yang antre ada 50 orang. Bagaimana mau kasih pengecer? Kita juga nggak bisa minta sesuai keinginan, jumlahnya ditentukan Pertamina,” jelasnya.

Ia menambahkan, dalam sebulan pangkalannya seharusnya menerima maksimal 3.000 tabung, tetapi kenyataannya hanya sekitar 2.000 tabung yang bisa dijual.

“Saya paling 2.000-an tabung saja per bulan. Sistemnya dari Pertamina harus kosong dulu baru bisa ditukar. Jam 3 siang tabung kosong harus sudah diambil, kalau dulu kadang dari pengecer lambat mengembalikannya,” pungkasnya.(*)

Reporter: Yulia C.
Editor: Icha Nawir

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply