Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Buta Akibat Tumor, Anang Bertahan Hidup Tanpa Bantuan Pemkot Bontang

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anang Sulestiono (51) dan istrinya, Syamsuriati (56), warga Jalan Pelabuhan III, RT 14, Kelurahan Tanjung Laut Indah, mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Bontang. Padahal, keluarga ini hidup dalam kondisi memprihatinkan dan bertahan dengan penghasilan minim.

Saat ditemui di kediamannya, Anang menyampaikan sejak menetap di RT 14, ia belum pernah menerima bantuan pemerintah, meski telah beberapa kali melaporkan kondisinya kepada ketua RT.

“Iya, benar, selama kami tinggal di sini belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal sudah laporan ke ketua RT dan berulang kali juga sudah ganti ketua RT, tapi belum rezeki,” ungkapnya, Senin (24/3/2025).

Bertahan di Rumah Pinjaman, Tak Mampu Lanjutkan Pengobatan

Saat ini, Anang dan istrinya bertahan di rumah pinjaman. Keduanya tinggal di rumah milik seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Amalia Bontang. Sebelumnya, mereka mengontrak namun terpaksa pindah lantaran tak mampu membayar sewa. Beruntung, seorang dokter bersedia meminjamkan rumahnya untuk mereka tempati sekaligus dirawat dan dibersihkan.

“Dulu kami ngontrak, tapi karena tidak bisa bayar beberapa bulan, jadi keluar. Terus kami minta bantuan ke RT baru yang terpilih, dan ada bantuan rumah buat kami jadikan tempat tinggal, biar sekaligus dibersihkan,” tuturnya.

Bukan hanya tak punya kediaman, Anang pun mengalami kebutaan akibat tumor di kepala yang dideritanya sejak 2022. Kondisinya membuatnya tidak bisa lagi bekerja, sehingga keluarganya bergantung pada istrinya yang bekerja sebagai petugas kebersihan di musala SMP Negeri 3 Bontang dengan penghasilan Rp400 ribu per bulan.

“Saya cuma berharap sama istri yang kerja sebagai tukang bersih-bersih musala. Penghasilannya sebulan ya itu, ada Rp400 ribu, untuk kebutuhan kami sehari-hari,” katanya.

Baca Juga  Mulai Besok Jam 22.00, 5 Jalur Utama Kota Bontang Ditutup, Kendaraan Tak Boleh Lalu Lalang

Meski memiliki jaminan BPJS Kesehatan, Anang mengaku tidak bisa melanjutkan pengobatannya karena ada beberapa obat yang harus dibeli secara mandiri. Kondisi keuangan yang sulit membuatnya tak mampu menebus obat yang dibutuhkan.

“Sudah dari 2022 saya mulai tidak bisa melihat. Kalau sebelumnya kerja jadi tukang bangunan, punya motor juga, tapi karena sakit, motor kami gadaikan untuk bisa berobat buat saya,” jelasnya.

Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga Anang mengandalkan air sumur untuk mandi, meminta air ke SMPN 3 untuk memasak, serta menggunakan listrik prabayar yang hanya bisa diisi jika ada uang lebih.

“Kalau buat mandi di depan ada sumur, saya timba dulu biar bisa sampai di depan rumah ini. Habis itu saya saring lagi dan angkat ke dalam rumah biar bisa dipakai buat mandi. Air buat masak nasi, cuci beras itu ambil di sekolah,” ujarnya.

Anang berharap pemerintah bisa memberikan perhatian terhadap kondisinya, terutama agar ia dapat kembali menjalani pengobatan. Jika matanya bisa sembuh, ia bertekad untuk kembali bekerja.

“Saya harap juga ada bantuan untuk pengobatan saya. Jika diizinkan sembuh, saya akan aktif kembali bekerja,” pungkasnya.

Lurah Tanjung Laut Indah Akan Lakukan Pendataan

Menanggapi kondisi ini, Lurah Tanjung Laut Indah, Ardiansyah, menyatakan pihaknya akan segera mengunjungi rumah Anang untuk melakukan pendataan ulang. Ia memastikan Anang akan diupayakan mendapat bantuan, baik dalam bentuk kebutuhan pokok maupun akses pengobatan gratis melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bontang.

“Nanti kami kunjungi ke rumah Pak Anang agar bisa kami data untuk mendapatkan bantuan, baik berupa beras maupun pengobatan gratis. Bisa melalui DTKS juga Baznas,” ujarnya.

Baca Juga  Kasus Stunting di Bontang Naik, Posyandu di Tiga Kelurahan Ini Sepi

Lurah berharap pendataan ini dapat membantu keluarga Anang mendapatkan hak mereka sebagai warga yang membutuhkan.(*)

Reporter: Masyrifah
Editor: Icha Nawir

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply