KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang terus mendorong upaya penurunan angka pengangguran secara signifikan. Tak tanggung-tanggung, target nol pengangguran dalam lima tahun ke depan pun dicanangkan.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menyebut berdasarkan data statistik terbaru, jumlah pengangguran di Kota Taman saat ini tercatat sebanyak 6.631 orang atau sekitar 7 persen dari total angkatan kerja. Untuk itu, berbagai strategi disiapkan guna menekan angka tersebut.
“Di masa kepemimpinan Wali Kota Bontang, Bunda Neni, dan saya, kami menargetkan dalam lima tahun ke depan Kota Bontang mencapai zero pengangguran. Ini adalah tugas kita bersama,” ungkapnya dalam rapat bersama perusahaan-perusahaan di Kota Bontang, Selasa (15/4/2025).
Salah satu langkah strategis yang akan ditempuh yakni penyediaan satu data pencari kerja, yang nantinya akan dikelola oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Sistem ini akan memfasilitasi proses rekrutmen agar tepat sasaran dan transparan.
“Tujuannya agar semua warga memiliki kesempatan kerja yang sama. Jadi nanti semua data pencari kerja ada di Disnaker. Tidak ada lagi istilah ‘orang dalam’ atau ‘titipan’. Kesempatan kerja tidak boleh hanya itu-itu saja orangnya,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kepatuhan perusahaan terhadap regulasi daerah. Dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja, disebutkan bahwa setiap perusahaan di Bontang wajib mempekerjakan minimal 75 persen tenaga kerja lokal.
“Memang tidak bisa dipungkiri ada pekerjaan tertentu yang hanya bisa dilakukan oleh pekerja dari luar Bontang. Maka sisanya, yakni 25 persen, boleh diisi oleh pekerja dari luar kota,” jelasnya.
Dukungan pun datang dari 142 perusahaan di Kota Bontang. Mereka sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkot Bontang sebagai bentuk komitmen menyerap tenaga kerja lokal dan memastikan kesempatan kerja yang setara bagi masyarakat. Penandatanganan tersebut berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang pada hari yang sama.(*)
Reporter: Yulia C.
Editor : Icha Nawir