KITAMUDAMEDIA, Bontang – Suasana ceria terlihat di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, Jumat (10/10/2025). Sebanyak 45 siswa kelas II SD Muhammadiyah 1 Bontang antusias mengikuti simulasi dan edukasi kesiapsiagaan bencana yang dikemas interaktif dan menyenangkan.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.30 hingga 09.30 WITA itu dipandu oleh 22 personel BPBD Bontang. Para siswa dibagi menjadi tiga kelompok dan secara bergiliran mengikuti berbagai materi pelatihan kebencanaan.
Kepala Pelaksana BPBD Bontang, Usaman, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di lingkungan sekolah.
“Kami ingin menanamkan pengetahuan dasar tentang kebencanaan sejak dini, sekaligus membangun kepercayaan diri, keberanian, dan kerja sama tim di kalangan anak-anak,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Pada sesi pertama, siswa dikenalkan dengan peralatan perahu karet dan teknik mendayung yang digunakan saat water rescue. Simulasi ini melatih koordinasi serta kekompakan dalam bekerja sama di situasi darurat.
Selanjutnya, peserta diajarkan teknik flying fox darurat, yang biasa digunakan untuk mengevakuasi korban di ketinggian. Selain aspek teknis, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan mental tangguh dan keberanian anak-anak dalam menghadapi kondisi darurat.
Pada sesi terakhir, siswa diperkenalkan dengan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Melalui praktik sederhana, mereka dilatih untuk fokus, tanggap terhadap instruksi, dan memahami pentingnya peran kerja sama dalam tim.
Seluruh kegiatan berlangsung dalam suasana penuh semangat. Anak-anak tampak antusias mencoba setiap peralatan dan aktif bertanya kepada petugas BPBD.
“Kami kemas semua materi dengan cara yang menyenangkan agar mudah dipahami anak-anak. Harapannya, mereka bisa menjadi generasi yang sadar bencana dan mampu melindungi diri sendiri maupun orang lain,” tambahnya.
Di akhir kegiatan, Usaman menuturkan bahwa BPBD Kota Bontang terus berkomitmen memperkuat edukasi kebencanaan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari program mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat sejak usia dini.(Adv)
Reporter: Yulia.C | Editor: Icha Nawir
