“Hybrid Learning” Adaptif di Masa PTM Terbatas

Oleh : Resi Mandalia

MASA peralihan pembelajaran dari sepenuhnya online seperti Belajar Dari Rumah (BDR), Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi PTM terbatas dirasakan memberikan banyak dampak positif terhadap peserta didik. Meskipun alokasi waktu saat PTM lebih singkat dibandingkan pembelajaran pada umumnya tetapi dapat memberikan semangat baru bagi peserta didik untuk bisa belajar di sekolah dan berdinamika dengan teman lainnya.

Para tenaga pendidik juga merespon positif terhadap PTM terbatas karena PJJ atau BDR yang diterapkan selama ini mengakibatkan banyak materi yang tidak selesai dan siswa yang tidak aktif mengerjakan tugas-tugas online maupun virtual meeting, belum lagi dampak learning loss yang dialami peserta didik. Disamping itu, persepsi PTM terbatas dari orangtua/ wali murid merupakan suatu kebijakan pemerintah yang dinantikan.

Orangtua/wali murid mengalami kesulitan dalam mengontrol anak-anaknya selama masa PJJ, mahalnya biaya belajar anak dan kondisi anak-anak yang mulai bosan belajar daring sehingga lebih suka bermain-main di luar rumah dan bermain gawai sepanjang hari.

Disisi lain, PTM terbatas yang diterapkan juga membutuhkan adaptasi peserta didik yang terbiasa dengan aplikasi online dan tugas-tugas online. Adapun peserta didik yang tidak aktif berpartisipasi maupun mengerjakan dan mengumpulkan tugas akan merasa terbebani dan ketinggalan materi. Efek pembelajaran online yang cukup lama, ternyata menyebabkan ketergantungan peserta didik terhadap alat komunikasi gawai, laptop dan computer.

Hal ini dapat membuat peserta didik merasa jenuh dan cenderung membosankan. Padahal situasi belajar seharusnya tidak menyebabkan kebosanan dan ketegangan pada pelajar (Bhatt, 2018). Guru diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan menerapkan metode pembelajaran yang interaktif, menginovasi proses pembelajaran yang menyenangkan (serta sesuai dengan karakter peserta didik yang beragam. Peserta didik cenderung memiliki atensi/ perhatian yang rendah, sulit bersosialisasi dengan teman sebaya dan cenderung pasif selama proses pembelajaran.

Baca Juga  Menakar Kesuksesan Pesta Demokrasi dari Tangan Rakyat

Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi PTM terbatas saat ini adalah Hybrid Learning. Metode pembelajaran Hybrid Learning merupakan kombinasi dari Pembelajaran Tatap Muka (FacetoFace) dan pembelajaran daring atau online yang menerapkan teknologi audiovisual, komputer dan internet.

Pembelajaran teknologi dapat meningkatkan semangat belajar pada peserta didik karena motivasi belajar ini menitikberatkan pada perhatian, relevansi, kenyamanan dan kepuasan peserta didik (Aristika, 2021). Pada model ini, antara pembelajaran online atau pembelajaran tatap muka, keduanya memiliki hubungan terkait yang berkontribusi antara satu dengan lainnya. Pada saat pembelajaran online, guru dalam pemberian materi pembelajaran untuk dipelajari oleh siswa secara mandiri dirumah (Ramdhani, et al. 2020)

Penerapan komposisi Hybrid Learning yang digunakan umumnya 50:50, artinya 50% waktu kegiatan dialokasikan untuk belajar secara tatap muka dan 50% lainnya untuk pembelajaran online. Dalam praktik pembelajaran online dibantu dengan LMS (Learning Management System) yang dapat diakses peserta didik. Materi dalam bentuk modul, teks, audio, video dikemas dalam bentuk penyimpanan elektronik, seperti Google drive.

Pembelajaran tatap muka (offline) didukung dengan beberapa metode variatif seperti praktikum, diskusi, demontrasi. Dimana, setelah peserta didik mempelajari konten materi secara online, ditindak lanjuti dengan kegiatan dan penilaian di dalam kelas (Park, 2019). Guru berperan sebagai fasilitator sehingga mendukung pembelajaran yang interaktif dan bermakna.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, metode Hybrid Learning umumnya menujukkan hasil positif terhadap pengaruh peningkatan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini juga didukung Verawati (2019), dimana Hybrid Learning memiliki beberapa keuntungan antara lain kemudahan implementasi, hasil yang optimal, dan meningkatkan daya tarik pembelajaran.

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply