KITAMUDAMEDIA, Bontang – Rekonstruksi ulang kasus penikaman di Jalan Piere Tendean, Kelurahan Bontang Kuala dilakukan di Polres Bontang dengan menghadirkan tiga tersangka serta para saksi kunci dari kejadian tersebut, Kamis (30/12/2021). Ketiganya melakukan reka ulang kejadian sebanyak 25 adegan.
Menurut keterangan tersangka Agus Hariyanto alias Ipon awal kejadian mereka berlima, Muhammad Yusuf, Muhammad Zainuri, AS dan I mendatangi sebuah bengkel motor yang berada di lokasi kejadian dalam kondisi mabuk.
Mereka datang ke bengkel mencari tahu keberadaan G. Kata Ipon, karena sebelumnya ada masalah dengannya di acara pembukaan Pekan Raya Bontang (PRB) beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya ini kasus salah orang, karena kami tidak ada masalah dengan korban RY, namun saat kami ke bengkel mencari G, R ada di lokasi,” ucap Ipon kepada Kitamudamedia.com.
Singkat cerita, RY didatangi tersangka Zainuri di seberang jalan untuk menanyakan keberadaan G. Namun tidak disangka pertemuan keduanya berujung percekcokan hingga terjadi perkelahian.
“Karena Ry ini ngoceh terus seakan menantang, Yusuf panas mendengarnya, dan mengangkat kerah baju Ry tanpa banyak cerita saya memukul Ry di bagian wajahnya,” ungkapnya.
Melihat kejadian itu, warga sekitar datang melerai termasuk orang tua dari Ry.
Tetapi kedatangan orang tua Ry menambah kisruh perkelahian itu, pasalnya dari reka ulang diketahui korban SL (55) datang dari belakang memukul tersangka Yusuf karena tidak terima melihat anaknya dianiaya.
“Dari itu tiba-tiba Yusuf hilang, ternyata pulang ke rumahnya menggunakan sepeda motor mengambil badik,” bebernya.
Ipon mengungkapkan, pada saat kejadian itu dirinya bersama dengan 3 rekannya sudah pulang, saat Yusuf kembali ke lokasi membawa sebilah badik yang panjangnya sekitar 35 Centimeter yang diambilnya dari lemari baju di rumahnya.
Dari rekonstruksi pada adegan 15B, Yusuf kembali ke lokasi kejadian, langsung mendatangi korban SL.
Pada adegan 17 a tersangka Yusuf mengejar korban hingga tersungkur dan 17 b melakukan penusukan bagian perut sebelah kanan sebanyak 1 kali.
Kemudian adegan 18 tersangka mencabut badik dan kembali menusuk perut bagian kanan, 1 kali.
Adegan 19 dan 20 tersangka 2 kali menusukan badiknya dibagian dada kiri dan kanan yang mengakibatkan korban mengalami luka serius.
Pada adegan ke-22, tersangka turut melukai istri korban dengan melakukan penikaman di bagian pinggang. Yusuf tak terima, istri korban mencoba menolong sang suami. Adegan terakhir yakni adegan ke-25, tersangka menyerahkan diri ke Mapolsek Bontang Utara.
Ketiga tersangka mengaku menyesal atas perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarganya.
“Kami menyesal dan minta maaf sedalam dalamnya atas kejadian itu dan siap mempertanggung jawabkan dihadapan hukum,” pungkasnya Ipon, Agus dan Yusuf
Kasat Reskrim Polres Bontang Iptu Asriadi mengatakan sengaja memilih lokasi di Polres untuk demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
“Sedikit riskan kalau di sana (Bontang kuala) dekat kediaman keluarga korban,” ujarnya.
Atas perbuatannya Polisi menjerat Yusuf pasal berlapis dan maksimal kurungan penjara 20 tahun. Sementara kedua tersangka Agus dan Zainuri dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
“Ancaman 7 tahun penjara,” pungkasnya.
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar
