Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Ada di Kaltim, Kilang Minyak Raksasa Bakal Beroperasi Tahun Depan

KITAMUDAMEDIA,Bontang- Indonesia akan memiliki sebuah kilang minyak baru dengan kapasitas “raksasa” yang diperkirakan akan beroperasi penuh pada 2025 mendatang. Tak tanggung-tanggung, kapasitas pengolahan minyak mentah di kilang “raksasa” ini mencapai 360 ribu barel per hari (bph), disertai dengan peningkatan kualitas produk minyak atau Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ketika pembangunan proyek ini tuntas dan telah beroperasi sepenuhnya, maka ini akan menjadi kilang minyak terbesar di negara ini, membalap kapasitas Kilang Cilacap yang berkapasitas 345 ribu bph.

Proyek kilang minyak yang dimaksud di sini yaitu Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini merupakan proyek ekspansi atau upgrading dari Kilang Balikpapan yang telah beroperasi saat ini. Sebelumnya, Kilang Balikpapan berkapasitas 260 ribu bph.

Sejak pertengahan Mei 2024, peningkatan kapasitas unit pengolahan minyak mentah atau Crude Distillation Unit (CDU) , khususnya CDU IV, sudah terpasang, sehingga total kapasitas pengolahan minyak mentah sudah mampu hingga 360 ribu bph.

Namun, masih ada proyek lainnya yang masih dalam tahan pengerjaan, yakni pembangunan blok bensin (gasoline block) atau naphtha blockhingga peningkatan standar setara Euro 5.

Adapun keseluruhan proyek di RDMP Balikpapan ini diperkirakan tuntas dan bisa beroperasi pada awal 2025.

Lantas, siapakah pemilik dari RDMP Balikpapan ini?

Proyek kilang “raksasa” ini dikelola oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB). Adapun saham PT KPB sebesar 99,997% dimiliki oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Subholding PT Pertamina (Persero) yang dibentuk sebagai strategic holding company dalam bidang investasi dan usaha bisnis Pertamina terkait mega proyek kilang pengolahan dan petrokimia, terutama dalam menjalankan skema kerja sama dan untuk strategi pendanaan proyek.

Baca Juga  Polisi Ungkap Motif Adik Bunuh Kakak di KM 3 Bontang

Sementara sebesar 0,003% saham dimiliki oleh PT Pertamina Pedeve Indonesia, yang juga Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang penyertaan modal anak perusahaan atau afiliasi PT Pertamina (Persero).

PT KPB didirikan untuk melaksanakan pengembangan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan & Lawe-Lawe dan menjalankan bisnis pengolahan kilang Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur.

Proyek RDMP Balikpapan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diperkirakan menelan investasi sebesar US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 108 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per US$).

Kabar terbarunya, Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman menyebut, pembangunan proyek ini akan selesai dan beroperasi sepenuhnya di 2025.

“(Selesai) masih tetap di kisaran itu, (tahun) 2025,” tegas Taufik saat ditanya kapan proyek kilang raksasa milik Pertamina rampung diselesaikan, saat ditemui di Gedung Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Dia mengatakan, kilang tersebut nantinya mampu memproduksi secara total mencapai 360 ribu bph. Detailnya, sebesar 300 ribu bph akan diproduksi dari Crude Distillation Unit (CDU) 4 Kilang Balikpapan, dan 60 ribu bph dari CDU 5 Kilang Balikpapan.

“Ada 2 nih Yang CDU 4 itu menjadi 300 ribu (bph), dari 200 ribu bph. Yang CDU 5-nya tetap 60 ribu (bph). Jadi totalnya 360 ribu (bph),” tuturnya.

Adapun Taufik membeberkan Kilang Balikpapan nantinya akan mulai memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline atau bensin dengan standar setara Euro 5 pada awal 2025 mendatang.

“Setelah itu baru naphtha block atau gasoline block untuk produksi gasoline yang Euro 5 di Januari 2025,” bebernya.

Selain jenis bensin, dia membeberkan bahwa nantinya Kilang Balikpapan juga akan bisa memproduksi bahan bakar jenis lain seperti propylene, Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan BBM jenis solar.

Baca Juga  Dispopar Ajak Masyarakat Gali Potensi Budaya Lokal yang Dikemas Kekinian

“Kapasitas pengolahan itu adalah 360 ribu bph. Dari 360 ribu bph itu kita dapatkan propylene 240 ribu ton per tahun, LPG nya 340 ribu ton per tahun, Nah sisanya berarti kan BBM, ada gasoline, kemudian Solar masih ada cuman lebih sedikit, lebih banyak gasoline karena kan gasoline Euro 5,” tutupnya.

Berdasarkan catatan perusahaan, proyek ini didesain dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produksi BBM dari Euro II menjadi Euro V yang lebih ramah lingkungan, dan meningkatkan kompleksitas kilang dengan kemampuan mengolah residu bernilai rendah menjadi produk bernilai tinggi.

Total area proyek RDMP Balikpapan sendiri adalah 80,64 hektar. Luasan ini akan menambah area kilang yang sudah tersedia menjadi 313,64 hektar. Proyek ini juga memiliki 5 Unit Revamping, 21 Unit Utilities & Offsite baru, dan 13 Unit Process Baru.

Setelah beroperasi secara penuh, Kilang Balikpapan akan memproduksi produk Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti gasoline, solar, dan avtur serta produk Non BBM lainnya yaitu LPG, propylene, dan sulphur.

Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin dari Kilang Balikpapan meningkat menjadi 142 ribu bph dari sebelumnya 42 ribu bph, Solar naik menjadi 156 ribu bph dari 125 ribu bph, dan avtur menjadi 41 ribu bph dari sebelumnya 30 ribu bph.

Begitu juga dengan produksi non-BBM, seperti LPG naik menjadi 384 kilo ton per tahun (KTPA) dari sebelumnya 48 KTPA, propylene 225 KTPA dari sebelumnya tak ada, dan sulphur 58 KTPA dari sebelumnya tak ada.

Selain itu, ada juga proyek terminal Lawe-Lawe yang berperan sebagai area penerimaan, penyimpanan dan penyaluran minyak mentah ke kilang Pertamina di Balikpapan.

Untuk area kerja di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, terdapat dua unit tangki minyak mentah yang dibangun dengan kapasitas masing-masing 1 juta barrel, dengan panjang pipa unloading line 52″ (offshore-onshore) dari Single Point Mooring (SPM) ke Lawe-Lawe.(cnbcindonesia) 

Baca Juga  Pemkot Bontang Siap Sambut Miftah Farid, Sang Juara MTQ Internasional

Editor : Redaksi 

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply