KITAMUDAMEDIA – Massa aksi yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) berdatangan ke kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka mulai memadati lokasi demo.
Pantauan detikcom, Selasa (17/5/2022), sekitar pukul 10.58 WIB, terlihat massa aksi mulai berkumpul di kawasan Patung Kuda. Aksi tersebut diikuti massa dari Apkasindo dan mahasiswa Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi.
Massa terlihat kompak menggunakan pakaian berwarna putih. Massa aksi juga terlihat membawa beberapa atribut, seperti bendera Indonesia, bendera Apkasindo, dan spanduk yang berisi tuntutan mereka.
Sementara itu, arus lalu lintas terpantau ramai lancar. Para petugas polisi terlihat berjaga di sekitar area lokasi.
Terlihat satu mobil komando berada di lokasi. Aksi tersebut dalam rangka menyikapi larangan ekspor crude palm oil (CPO) atau bahan baku minyak goreng.
Berikut lima tuntutan Apkasindo yang akan disampaikan dalam demo:
1. Menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo supaya melindungi 16 juta petani sebagai dampak turunnya harga TBS sawit sebesar 70 persen di 22 provinsi sawit.
2. Meminta Presiden Joko Widodo meninjau ulang kebijakan larangan ekspor sawit dan produk MGS serta bahan bakunya karena dampaknya langsung ke harga TBS sawit.
3. Meminta Presiden Joko Widodo tidak hanya menyubsidi MGS curah, tapi juga MGS kemasan sederhana (MGS Gotong Royong). Dan untuk menjaga jangan sampai gagal, kami meminta memperkokoh jaringan distribusi minyak goreng sawit terkhusus yang bersubsidi dengan melibatkan aparat TNI-Polri.
4. Dengan segera pemerintah membuat regulasi yang mempertegas PKS dan pabrik MGS harus 30 persen dikelola oleh koperasi untuk kebutuhan domestik, biar urusan ekspor diurus oleh perusahaan besar, sehingga kejadian saat ini (kelangkaan MGS) tidak bersifat musiman (tidak terulang lagi).
5. Meminta Presiden Joko Widodo untuk memerintahkan Menteri Pertanian supaya merevisi Permentan 01/2018 tentang Tata Niaga TBS (Penetapan Harga TBS), karena harga TBS yang diatur di Permentan 01 tersebut hanya ditujukan kepada petani yang bermitra dengan perusahaan. Padahal petani bermitra dengan perusahaan hanya 7 persen dari total luas perkebunan sawit rakyat (6,72 juta hektare).
Editor : Redaksi KMM