KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anak dibawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual oleh ayah tiri dan kakak tirinya di Bontang Selatan mulai mendapatkan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bontang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bontang, Bahauddin mengatakan bahwa pihaknya memonitoring dan mendampingi korban kasus pelecehan seksual yang menimpa anak dibawah umur.
“Kami akan melakukan pendampingan dan terus memberikan dukungan serta memonitoring,”ucap nya saat di konfirmasi redaksi kitamudamedia.com Kamis (17/11/22).
Selain perlindungan hukum, kata dia pihaknya akan memberikan pendampingan psikolog terhadap korban agar tidak mengalami trauma mendalam. “Pendampingan psikolog dilakukan agar korban tidak mengalami trauma mendalam dan bisa kembali hidup normal sebagaimana anak-anak pada umumnya.
Konseling akan diberikan kepada korban yakni 1 – 2 x dalam seminggu, di kantor UPTD atau di rumah korban, bebas dimana lokasi ternyaman.
Dikatakan, pihaknya pun akan siap membantu dan memfasilitasi terkait kesehatan korban yang tengah mengandung bayi akibat pelecehan seksual tersebut.
“Kita juga akan membantu memfasilitasi untuk pemeriksaan kesehatan kehamilannya ke puskesmas terdekat,”ungkapnya.
Tidak hanya korban saja yang mendapatkan pendampingan kata Baha, pihaknya juga menyediakan fasilitas dan mendukung penuh pihak keluarga serta memberikan pendampingan psikolog untuk meredakan trauma yang dialami.
“Yang sudah kami lakukan diantaranya memberikan dukungan ke pihak keluarga dan membantu korban untuk memberikan keterangan yang benar- benar dan menjadwalkan konseling dengan psikolog, semua kita berikan pendampingan baik korban dan juga orang tua korban dan terutama tentu masalah traumanya,”katanya.
Dengan adanya kejadian ini, Bahauddin menyampaikan khususnya para remaja agar lebih menjaga diri dimanapun berada dengan menjaga sikap serta dapat memilih pertemanan yang positif maupun dalam menggunakan sosial media, terpenting memperkuat iman dalam menjaga diri.
“Agar senantiasa menjaga diri, selektif dalam memilih teman, utamakan belajar dulu, jangan bermain media sosial berlebihan, boleh tapi yang positif saja seperti untuk keperluan sekolah dan yg paling penting adalah perkuat iman,”tuturnya.
Mengantisipasi hal lain, DPPPA terus melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah dan kelurahan untuk memberikan arahan dalam menjaga diri dan menghindari kekerasan pelecehan seksual pada anak usia dini.
“Kami sudah sosialisasi ke beberapa sekolah dan kelurahan juga dan itu akan kami lanjutkan,”ujarnya.
Sebelumnya, seorang anak dibawah umur diketahui hamil setelah ibunya menaruh kecurigaan terhadap anaknya yang tak kunjung haid selama dua bulan terakhir. Setelah diperiksa menggunakan alat tes kehamilan, ternyata putrinya tengah hamil dengan usia kandungan 2 bulan. Belakangan diketahui korban mendapatkan pelecehan seksual dari ayah dan kakak tirinya.
Reporter : Amel
Editor : Kartika Anwar