Semrawut, Akses Masuk dan Keluar Pasar Tamrin jadi Area Parkir Motor

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Akses masuk dan keluar di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang jadi area parkir motor. Kondisi tersebut dinilai semrawut oleh pedagang.

Seperti yang dikatakan oleh Minah, salah satu pedagang di Pasar Rawa Indah, ia mengatakan para pedagang mengeluhkan akses jalan yang menjadi lahan parkir, sehingga mempersempit akses jalan masuk dan keluar.

“Kendalanya kita hanya akses jalan saja, seharusnya jalur keluar satu dan jalur masuk satu, akan tetapi satu jalurnya ditutup, jadi hanya digunakan satu jalur saja. Sudah dipakai satu jalur, malah dijadikan tempat parkir jadi tambah sempit,” ucapnya saat diwawancarai redaksi kitamudamedia.com, beberapa waktu lalu.

Pedagang menyayangkan juru parkir di pasar Rawa Indah tidak mengambil tindakan atas apa yang dilakukan oleh pemarkir liar tersebut, hanya memungut pembayaran masuk saja. Tanpa mengatur motor pengunjung pasar.

“Mulai awal pasar dibangun, sampai sekarang memang parkirnya sudah semrawut, sembarangan, tidak beraturan sama sekali. Tukang parkirnya juga hanya meminta uang parkir saja, tidak menjalankan tugasnya untuk mengatur kendaraan parkir para pengunjung pasar,” paparnya.

Sementara itu, saat konfirmasi Kepala UPT Pasar, Diskop UKMP Bontang mengatakan secara aturan tidak dibenarkan untuk parkir di akses jalan keluar masuk, akan tetapi dari masyarakatnya lagi yang tetap parkir di area jalan, karena tentu sangat membahayakan, kendaraan keluar masuk. Bahkan terkadang, akses keluar pun dijadikan akses masuk oleh para pedagang maupun pengunjung.

“Sebenarnya kita selalu melakukan penertiban, tetapi masyarakatnya saja yang tetap parkir di sembarang tempat. Mereka mau ambil praktisnya saja. Untuk kendala tempat parkir sebenarnya tidak ada, karena sudah ada tempat parkir yang tersedia, kami hanya kekurangan ketegasan saja dari para anggota untuk parkir di sembarang tempat,” ungkapnya, Kamis (29/06/2023).

Baca Juga  16BTG Sembuh, Pasca 8 Hari Ditetapkan Positif Covid-19

Keluhan yang didapat pengunjung juga mengenai bayar parkir, akan tetapi tidak diberi karcis oleh juru parkir, yang membuat siapa saja bisa menjadi petugas tanpa adanya karcis tersebut.

“Pengunjung yang masuk pasar, dan membayar uang parkir tanpa diberi karcis pun bisa saja protes. Intinya jangan memberi uang kalau tidak ada karcisnya kepada juru parkir, mau gimana lagi ya? sudah diberi arahan tetap saja seperti itu, karena tidak bisa merubah karakter yang sudah lama, menjadi kebiasaan. Tapi kami masih mau menindak lanjuti urusan parkir itu,” tutupnya.

Reporter : Dwi S
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply