Kebiasaan BABS Sering Terjadi, Sekda : Penyebab Stunting Tinggi di Bontang

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Percepatan penurunan angka stunting di Bontang terus dikebut. Berbagai langkah pencegahan disusun untuk menekan angka stunting sesuai batas minimal nasional sebesar 19 persen. Hal itu dibahas dalam kegiatan rembuk stunting yang berlangsung di Pendopo, Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Selasa(08/08/2023).

Aji Erlynawati, Sekretaris Daerah (Sekda) Bontang mengatakan penurunan stunting di Bontang diharapkan mampu mencapai 10-11 persen. Dikatakan Sekda, Kota Bontang masih menempati angka stunting 21 persen.

“Kita masih melakukan tahapan pencegahan stunting, salah satunya dengan rembuk stunting. Membahas terkait dengan langkah-langkah cepat, untuk menurunkan angka stunting di Kota Bontang. Dengan angka penurunan tingkat nasional, kita bisa harus di bawahnya, 10-11 persen. Maka dari itu, pembahasan dalam rembukan ini masih dengan tahapan survei oleh Kementerian Kesehatan,” ucapnya saat diwawancarai redaksi kitamudamedia.com, Selasa (08/08/2023).

Dijelaskan Aji, dari hasil evaluasi diketahui warga Bontang masih sering melakukan kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Terutama warga yang tinggal di wilayah Pesisir, seperti Tanjung Laut Indah, Tanjung Laut, Guntung, Bontang Kuala, serta Bontang Baru. Dampaknya cukup menjadi penyebab tingginya angka stunting.

“Di tahun ini, ada 5 kelurahan untuk kita intervensi lingkungannya, lingkungan yang BABSnya masih cukup besar. Sampai saat ini memberikan angka yang tinggi penyebab terjadinya stunting. Kita akan intervensi, teman-teman dari dinas sosial pemberdayaan masyarakat, ada memberikan inovasi, yang di handle oleh dinas kesehatan yaitu untuk buang air melalui drum terapung. Mudahan dengan adanya itu bisa menurunkan angka stunting, karena itu juga menjadi sumber infeksi buat balita, ketika terinfeksi salah satunya adalah pencernaan terganggu,” paparnya.

Dalam strategi nasional, penurunan stunting bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen di Tahun 2024 mendatang, meningkatkan kualitas peny preparation kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

Baca Juga  KPU Bontang Ajak Warga Cek DPS, Apabila Belum Terdaftar Segera Lapor

“Dengan harapan, angka stunting di Kota Bontang bisa turun. Iya seperti tadi, yang minimal dengan angka nasional 19 persen, harapannya bisa sampe 10-11 persen. Tergantung kita bagaimana koordinasi dengan teman-teman untuk bekerja sama. Yang pastinya, masih tetap berjalan, dengan apa yang sudah kita lakukan sampai sekarang ini, sambil juga kita menunggu hasil survei. Beberapa bulan masih proses data. Ada juga nantinya aplikasi yang memberikan data lebih nyata, ini masih dalam tahap proses, untuk penanganan stunting ada aplikasi Sirindu,” tutupnya.

Reporter: Dwi S
Editor: Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply