KITAMUDAMEDIA, Bontang – Meningkatnya angka stunting di Kota Bontang pada semester kedua 2024 diduga disebabkan oleh ketidaksesuaian data dalam laporan.
Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bontang, Munawwar, mengatakan bahwa data stunting yang dilaporkan sebelumnya mungkin tidak akurat akibat miskomunikasi antara beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Kesehatan (Dinkes), kelurahan, serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Saya rasa angka stunting di Bontang tidak setinggi itu. Dari hasil rapat kemarin, kita masih akan mengevaluasi ulang terkait sistem pelaporan data stunting,” ungkapnya saat ditemui awak media, Rabu (9/10/2024).
Lebih lanjut, Munawwar mengatakan dalam sistem pelaporan sebelumnya terdapat data yang tercatat ganda, sehingga memengaruhi laporan. Saat ini, empat OPD tersebut tengah berupaya memadukan data dengan harapan hasil akhirnya lebih akurat.
“Mudah-mudahan setelah kita evaluasi ulang, datanya tidak seperti kemarin, karena ternyata dari basis data pelaporan kita masih belum sinkron,” tambahnya.
Sebelumnya, Sistem Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) mencatat angka stunting di Kota Bontang pada Agustus 2024 mencapai 20,6 persen, naik dari 18 persen pada Juli 2024.(Adv)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir