KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anggota DPRD Bontang, Rustam, menekankan bahwa upaya menekan angka stunting di Kota Bontang tidak cukup hanya dengan pendataan. Menurutnya, pemerintah harus fokus pada pemberian gizi yang optimal kepada anak-anak yang mengalami stunting dan mengalokasikan anggaran secara efektif.
“Pemerintah harus lebih serius dalam penanganan stunting. Penyelesaian ini harus diprioritaskan. Jika kita, misalnya, memiliki anggaran sebesar 2 miliar, kita harus fokuskan pada stunting saja, bukan hal lain. Jangan dipakai untuk studi banding dan sebagainya. Pakailah benar-benar untuk stunting. Gizinya, makannya, dan lain sebagainya. Jangan nanti ujung-ujungnya terbagi-bagi dan stunting tidak teratasi,” tegas Rustam ditemui beberapa waktu lalu.
Rustam juga menyarankan agar pencegahan stunting dimulai dari edukasi bagi calon pasangan suami istri sebelum dan setelah menikah. Edukasi ini juga harus diberikan kepada ibu hamil hingga anak baru lahir, dengan tujuan agar masalah stunting dapat ditangani lebih cepat.
“Fokus pada stunting ini bukan hanya soal data. Kapan bisa teratasi jika hanya melihat data. Yang prioritas itu aksi kita. Upaya untuk mencegah proses stunting harus diteliti, mulai dari pernikahan dini, pernikahan di usia lanjut, hingga pemenuhan gizi bagi ibu hamil agar anak lahir sehat,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi khusus bagi ibu yang baru melahirkan tentang pentingnya pemberian ASI yang baik dan gizi yang tepat bagi bayi baru lahir. Langkah ini, menurut Rustam, akan berkontribusi besar dalam menekan angka stunting di Bontang.
“Memberikan edukasi sebelum menikah, setelah menikah, selama proses kehamilan, dan setelah anak lahir sangat penting. Kadang ibu-ibu kurang memahami cara memberikan ASI yang baik dan benar, padahal teknologi saat ini sudah mendukung untuk mendapatkan informasi tersebut,” jelasnya.
Rustam menegaskan, jika pemerintah hanya berfokus pada pendataan, masalah stunting tidak akan cepat teratasi. Menurutnya, tindakan nyata berupa edukasi, pemenuhan gizi, dan program pemberian makanan tambahan menjadi kunci utama.
“Kalau hanya mencatat saja, anggaran akan habis. Semua OPD, termasuk RT dan Posyandu, harus berperan aktif dalam mendata anak stunting dan kemudian mengambil tindakan, seperti memberikan gizi dan makanan tambahan,” pungkas Rustam. (Adv)
Reporter: Ryfah
Editor: Icha Nawir