KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anggota Komisi B DPRD Bontang, Winardi, menyoroti lambatnya penanganan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang. Keluhan ini disampaikan dalam rapat yang digelar di gedung DPRD, Jalan Bessai Berinta, Bontang Lestari, Selasa (23/10/2024).
Winardi mengungkapkan, banyak warga yang melaporkan keterlambatan pemindahan pasien dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) ke ruang rawat inap setelah pemeriksaan. Hal ini menyebabkan kebingungan di kalangan pasien, apakah mereka harus dirawat inap atau pulang ke rumah.
“Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa penanganan pasien di IGD lambat, terutama saat menunggu pemindahan ke ruang inap,” kata Winardi dalam rapat.
Winardi meminta ada perbaikan dari pihak RSUD, baik dari sisi manajemen maupun pengadaan fasilitas yang memadai, agar keluhan masyarakat terkait pelayanan rumah sakit dapat diminimalisir.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Taman Husada Bontang, Suhardi, menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut bukan bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit, melainkan disebabkan oleh keterbatasan kamar rawat inap yang tersedia.
“Ini bukan SOP kami, tetapi karena keterbatasan kamar, pasien sementara dirawat inap di IGD,” jelas Suhardi.
Suhardi menegaskan bahwa pihak rumah sakit tidak bermaksud mengabaikan pasien yang harus menunggu lama di IGD. Menurutnya, langkah tersebut terpaksa diambil sementara waktu, hingga ada kamar yang kosong di ruang inap.
Keterbatasan fasilitas kamar di RSUD Taman Husada Bontang menjadi salah satu penyebab utama lambatnya penanganan pasien. Suhardi mengakui, ruang rawat inap yang tersedia belum mencukupi untuk menampung seluruh pasien, terutama dalam situasi darurat.
“Pasien menunggu lama di IGD karena keterbatasan kamar. Ini bukan kesengajaan, melainkan kondisi yang terjadi akibat fasilitas yang terbatas,” ujarnya.(Adv)
Reporter: Ryfah
Editor: Icha Nawir